Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Polisi Tak Perlihatkan Rekaman CCTV ke Pihak Jessica

Kompas.com - 09/02/2016, 13:13 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal menekankan, polisi tidak wajib membuka alat bukti yang dimiliki, termasuk rekaman CCTV Kafe Olivier yang menjadi salah satu bukti dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin.

"Semua alat bukti tidak wajib diberikan, termasuk kepada media," kata Iqbal di Jakarta, Selasa (9/2/2016).

Menurut dia, alat bukti ini juga tidak harus diserahkan kepada pihak pengacara tersangka, Jessica Kumala Wongso. (Baca: Ini Perbedaan Rekonstruksi Versi Jessica dan Polisi)

Iqbal khawatir, alat bukti akan digunakan untuk menggiring opini publik jika semuanya diungkapkan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian sebelumnya menyampaikan bahwa tiap-tiap pihak, baik polisi, jaksa, maupun pihak tersangka, memiliki strategi sendiri.

Jika penyidik mengumbar alat bukti ke publik atau kepada pihak tersangka, maka bisa saja hal itu digunakan untuk mengganggu penyidikan.

"Penasihat hukum juga punya strategi pembelaan. Peluru apa yang polisi punya, JPU punya. Salah satunya, bagaimana mematahkan dalil-dalil yang dimiliki penuntut," kata Tito, Jumat (5/2/2016).

Sebelumnya, pengacara Jessica, yakni Yudi Wibowo Sukinto, memprotes langkah polisi yang tidak memperlihatkan bukti rekaman CCTV Kafe Olivier kepada pihaknya.

Karena rekaman CCTV tersebut tidak diperlihatkan, Jessica menolak mengikuti rekonstruksi yang berdasarkan pada versi penyidikan polisi. (Baca: Dalam Rekonstruksi, Jessica Juga Tolak Adegan Bertanya ke Pelayan Kafe)

Kompas TV Jessica Tolak 65 Adegan Rekonstruksi Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com