Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Belum Aman dari Rabies

Kompas.com - 09/02/2016, 15:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Jakarta dinilai belum aman dari bahaya rabies meski pemerintah mengklaim aman sejak tahun 2004.

Lalu lintas perdagangan anjing untuk konsumsi, terutama dari wilayah endemi ke Jakarta, diduga masih terjadi karena permintaan pasar.

Salah satu pendiri Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Karin Franken, di Jakarta, Sabtu (6/2), menyatakan, perdagangan anjing antarwilayah berkontribusi pada penyebaran rabies di Indonesia.

Hasil investigasi JAAN tahun lalu, sebagian daging anjing yang didistribusikan ke sejumlah lapo dan rumah makan di Jakarta berasal dari Jawa Barat dan Bali, daerah endemi rabies.

"Salah satu distributor yang kami wawancara mengaku mendatangkan anjing dari luar Jakarta karena permintaan banyak dan kurang stok (daging anjing). Dia menyuplai 20-30 kilogram daging anjing untuk satu rumah makan tiap pekan," kata Karin.

Selain rentan menularkan rabies, anjing yang didatangkan dari luar kota melalui perjalanan darat 2-3 hari sangat berisiko terganggu dan sakit.

Apalagi, anjing dibawa dengan truk seadanya dan tak memenuhi standar untuk pengiriman hewan.

Menurut Office International des Epizooties dan Codex Alimentarius Commission, organisasi kesehatan hewan dunia, perdagangan daging anjing bukan sesuatu yang wajar. Anjing juga tak termasuk hewan potong layak konsumsi.

Namun, Jakarta atau Indonesia tak serta merta bisa melarang karena ada permintaan pasar akan daging anjing.

Menurut Karin, Jakarta jadi salah satu tujuan perdagangan daging anjing selain Surakarta dan Yogyakarta.

Meski demikian, Jakarta atau Indonesia harus mengambil langkah pencegahan dini penyebaran rabies.

Caranya, antara lain, dengan menghentikan perdagangan anjing dari wilayah endemi, meningkatkan kesadaran pemilik atau pemelihara akan kesehatan hewan, serta memperketat pengawasan.

"Indonesia akan sulit mencapai target bebas rabies 2020 jika tidak mengambil tindakan," ujarnya.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta Sri Hartati menyatakan, Jakarta telah bebas rabies sejak 2004.

Sejak itu, Pemerintah Provinsi DKI berupaya mempertahankan, antara lain lewat program vaksinasi rutin dan pemeriksaan hewan gratis.

Menurut Sri, pihaknya tengah menyiapkan aturan terkait kesehatan hewan peliharaan.

Salah satu poin yang akan dimasukkan dalam peraturan itu adalah pemasangan cip mikro pada anjing atau kucing peliharaan guna memudahkan pengawasan dan penelusuran riwayat hewan. (MKN)


--------

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Februari 2016, dengan judul "Jakarta Belum Aman dari Rabies"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com