Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penertiban Kalijodo Dinilai Punya Muatan Politis

Kompas.com - 18/02/2016, 21:03 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Institute Ecosoc, Sri Palupi, menilai salah satu alasan penertiban Kalijodo yang tekesan cepat berkaitan dengan rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

"Menjadi pertanyaan, kenapa penertiban baru sekarang? Karena mau (pilkada) 2017. Mengapa Kalijodo? Karena kita tahu yang namanya politik elektoral. Suara adalah mayoritas Muslim, dan Ahok harus mengambil hati, bahwa dia lebih Muslim dari pada Muslim," kata Palupi kepada Kompas.com, Kamis (18/2/2016).

Palupi melihat, dua alasan yang dijadikan latar belakang penertiban Kalijodo, tidak terlalu mendasar. Kedua alasan yang dimaksud adalah soal lokalisasi dan pengembalian fungsi ruang terbuka hijau (RTH).

"Kan alasannya dua, diputar-putar, yang satu lokalisasi, satunya RTH. Kalau lokalisasi digusur, harusnya Alexis juga digusur, dong. Kemudian berubah, bukan lokalisasi, ini RTH. Ditanya lagi, kalau RTH, bukan hanya Kalijodo, dong. Mal Taman Anggrek, Senayan, Pantai Indah Kapuk bagaimana?" tutur Palupi.

Meski dinilai seperti itu, Ahok sebelumnya menuturkan, penertiban Kalijodo murni pekerjaannya sebagai kepala daerah. Dia juga membantah jika penertiban di Kalijodo dikaitkan dengan upayanya untuk maju sebagai calon gubernur di pilkada 2017.

"Enggak ada urusan buat saya. Kan saya dipilih jadi Gubernur DKI mau merapikan Jakarta. Kalau saya hanya gara-gara orang takut enggak milih, terus enggak rapikan, kan enggak sesuai sama sumpah saya," ujar Ahok.

Kompas TV Penertiban Kalijodo Tinggal Tunggu Waktu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com