Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkunci Dalam Wihara, Empat Korban Kebakaran Sulit Diselamatkan

Kompas.com - 19/02/2016, 13:20 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Warga di sekitar Wihara Dhamma Budhi Bakti atau Wihara Butong mengaku sulit menyelamatkan penghuni wihara ketika kebakaran terjadi, Jumat (19/2/2016), karena pintu terkunci.

Kebakaran di wihara ini menewaskan empat orang. "Orang sini sudah pada teriakin, mau dobrak masuk ke dalam, tetapi itu dikunci dari dalam, pintu besi begitu, susah buat ngebukanya dari luar," kata salah seorang warga, Heni (39), kepada Kompas.com di lokasi, Jumat siang.

Warga lainnya, Suwi (58), mengaku melihat warga mencoba masuk ke wihara dari bagian belakang yang bersebelahan dengan dua bangunan kos-kosan.

Namun, warga juga terkendala masuk karena ada bagian dari bangunan wihara yang hancur, menghalangi mereka. (Baca: Korban Meninggal Kebakaran Wihara Butong Masih Satu Keluarga).

"Mau nolong, masuk dari kos di belakang sudah enggak bisa. Kasihan sekali sampai kena kebakaran begini," tutur Suwi.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 03.15 WIB itu berhasil dipadamkan pukul 05.00 WIB.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Jumat pagi, bangunan wihara hampir seluruhnya terbakar.

Bagian atap dan bangunan di sekeliling tempat sembahyang pun sudah menjadi abu.

Kapolsek Neglasari Komisaris Sutrisno mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran yang menewaskan empat orang yang saat itu sedang tidur di dalam wihara.

Menurut dia, api berasal dari dekat tempat sembahyang yang terdapat cukup banyak lilin. (Baca: Kebakaran di Wihara Butong, 4 Orang Tewas Terjebak di Dalam)

Adapun empat korban meninggal dalam kebakaran tersebut adalah Selly (28), Cing Cing (10), Cek Api (60), dan Soso (60).

Jenazah keempatnya disemayamkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com