Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Usulkan Pembangunan Gardu Induk di 10 Lahan DKI

Kompas.com - 16/03/2016, 06:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero mengusulkan pembangunan gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) di 10 lahan kepemilikan Pemprov DKI Jakarta.

Direktur Utama PT PLN Persero Sofyan Basir mengatakan pembangunan gardu listrik di atas lahan DKI karena alasan keterbatasan lahan.

"Ada 10 lokasi gardu induk baru yang diusulkan kepada tim aset Pemprov DKI, luasnya sekitar 3.000 meter persegi. Nanti akan survei tanah mana yang bisa digunakan," kata Sofyan saat penandatanganan nota kesepahaman antara PLN dengan Pemprov DKI Jakarta, di Balai Kota, Selasa (15/3/2016).

Saat ini, menurut dia, pelayanan energi listrik di Jakarta ditopang oleh 11 GITET bertegangan 500 kilo Volt (kV) dan kapasitas trafo interbus 500 Mega Volt Ampere (MVA). Dengan beban yang sangat tinggi itu, lanjut dia, trafo IBT (Interbus Transformator) di antara GITET harus menanggung beban harian lebih dari 80 persen dari kapasitas normal.

Bahkan ada beberapa yang overload. Sehingga, Jakarta membutuhkan sekitar 6.500 Mega Watt (MW) pada malam hari dan sekitar 7.300 MW pada siang hari.

Oleh karena itu, dibutuhkan adanya penambahan kapasitas dan GITET baru. Serta menambah dan mengganti jaringan baru.

"Dari pemerintahan Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) telah memberikan kami fasilitas untuk dilewati dan lahan-lahan yang dapat dikerjasamakan untuk kami membangun gardu-gardu induk. Ini hal yang positif bagi PLN untuk keberadaan kelistrikan DKI dan sekitarnya," kata Sofyan.

Rencananya, GITET akan dibangun di Semanggi Barat, Grogol II, Penggilingan II, Plumpang II, Muara Karang III (Kamal), Semanggi Barat II (Benhil), Cipinang II (Jatinegara), CSW III, Duri Kosambi III (Rawa Buaya) dan Manggarai II.

Sementara itu, PLN juga akan membangun GITET di 48 lokasi milik PLN. Sehingga totalnya ada tambahan 58 lokasi pembangunan GITET. Anggaran pembangunan 58 GITET itu sekitar Rp 30-40 triliun. Target penyelesaiannya 2-3 tahun mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com