Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ongen Sangaji Sekarang Dukung Ahok?

Kompas.com - 17/03/2016, 18:23 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada pertengahan tahun 2015, DPRD DKI Jakarta disibukkan dengan pelaksanaan hak angket. Mereka membentuk panitia khusus (pansus) hak angket yang bertugas untuk menyelidiki pelanggaran kebijakan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Dua hal yang dipermasalahkan tim angket ketika itu adalah tentang draf APBD DKI 2015 dan sopan santun Ahok. Saat itu, Ahok dinilai telah memberikan draf APBD DKI 2015 yang bukan hasil pembahasan dengan DPRD DKI kepada Kementerian Dalam Negeri.

Tim angket juga mempermasalahkan cara bicara Ahok yang dinilai tidak beretika.

Ketika itu, Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Mohamad "Ongen" Sangaji menjadi ketua tim angket. Di DPRD, Ongen menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Hanura.

Ongen memimpin tim angket hingga masa penyelidikan selesai dan menghasilkan kesimpulan bahwa Ahok melanggar peraturan undang-undang. Awalnya, hak angket dimaksudkan untuk melengserkan Ahok jika terbukti melanggar peraturan. Namun, mereka harus menggunakan hak menyatakan pendapat (HMP) untuk itu. Sampai saat ini, belum ada kesepakatan di antara partai-partai untuk melanjutkan HMP.

Ongen pun bahkan enggan kembali memimpin tim HMP. Isu HMP pun tenggelam, dibiarkan menggantung begitu saja.

Kini, Ongen, yang sempat memimpin penyelidikan untuk melengserkan Ahok, malah mendukungnya untuk kembali maju menjadi gubernur DKI Jakarta. Kenapa?

"Tentu tidak bisa disamakan. Sewaktu saya menjadi ketua tim angket, pertanggungjawaban saya adalah kepada ketua DPRD dan kapasitas saya sebagai anggota Dewan," ujar Ongen di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Kamis (17/3/2016). (Baca: Ongen Sangaji: Saya Teman Ahok)

Ongen mengatakan, dia hanya melaksanakan amanah yang dibebankan kepadanya oleh pimpinan DPRD yang disahkan dalam sebuah rapat paripurna. Dia mengatakan, sebagai anggota Dewan, dia wajib menjalankan amanah itu.

Menurut Ongen, kondisi saat itu tidak bisa dikaitkan dengan sikapnya saat ini. Terkait dukungan terhadap Ahok, Ongen mengatakan, hal itu merupakan keputusan partainya. Kapasitasnya saat ini adalah sebagai kader partai.

"Pada di posisi ini, saya bertanggung jawabnya kepada ketua umum partai, Pak Wiranto. Jadi, berbeda kondisinya," ujar Ongen.

Ketua DPP Hanura Miryam S Haryani telah memberi sinyal kuat bahwa partainya akan mendukung pencalonan Ahok lewat jalur independen. Haryani mengungkapkan, hingga saat ini dukungan partainya mengarah ke Ahok.

"Dalam satu dua hari ini (akan diumumkan). Arahnya pasti mendukung (Ahok)," kata Miryam S Haryani, Kamis. (Ahok: Tak Perlu Deklarasi, Hanura Sudah Cocok dengan Teman Ahok)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com