Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Unjuk Rasa Sopir Angkutan Umum, Dishub DKI Siapkan 197 Bus Cadangan

Kompas.com - 22/03/2016, 10:03 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta menyiapkan lebih dari 100 bus untuk mengangkut penumpang yang telantar akibat aksi mogok sopir angkutan kota, Selasa (22/3/2016).

Seperti diberitakan, unjuk rasa dilakukan oleh Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD), yang menuntut pembekuan perusahaan penyedia jasa transportasi online.

"Bantuan bus dari Dishub ada 197 unit, terdiri atas 140 bus sekolah, 49 bus angkutan malam hari, dan delapan bus karyawan DKI. Semuanya untuk membantu mengangkut penumpang," kata Kepala Unit Pengelola Angkutan Bus Sekolah Dishubtrans DKI Jakarta Moh Insaf, Selasa pagi.

Insaf menjelaskan, pembagian bus bantuan itu diperhitungkan berdasarkan pada kondisi tiap-tiap terminal di lima wilayah yang ada di DKI Jakarta. Sampai saat ini, peruntukan bus bantuan paling banyak berada di wilayah Jakarta Timur.

Selain menyediakan ratusan bus bantuan, PT Transjakarta juga memberlakukan pembayaran secara tunai, khusus hari ini.

Dengan begitu, penumpang yang biasanya menggunakan jasa angkutan umum non-transjakarta bisa naik bus tersebut tanpa harus membeli tiket seharga Rp 40.000 terlebih dahulu.

Sebelumnya diberitakan, PPAD dan Forum Komunikasi Masyarakat Penyelenggara Angkutan Umum (FK-MPAU) mengajukan tuntutan tentang keberadaan perusahaan penyedia jasa transportasi online yang masih bebas beroperasi.

Mereka juga meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membekukan operasi perusahaan tersebut yang menggunakan kendaraan ber-pelat hitam sebagai angkutan umum, yakni Uber, Grab, dan perusahaan angkutan umum sejenis lainnya.

Unjuk rasa direncanakan berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga 17.30 WIB dengan perkiraan massa terdiri atas 8.000 orang.

Menurut informasi yang dihimpun, massa juga akan melakukan sweeping kendaraan-kendaraan yang dicurigai sebagai angkutan umum ilegal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com