Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taksi Dirusak karena Kena "Sweeping", Blue Bird Bebaskan Biaya Klaim

Kompas.com - 22/03/2016, 11:56 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Blue Bird memberikan keringanan kepada para sopir taksi yang mobilnya rusak karena terkena aksi sweeping pada unjuk rasa Selasa (22/3/2016).

Informasi tersebut tercantum dalam pengumuman resmi dari perusahaan yang ditanda-tangani Direktur Blue Bird Adrianto Djokosoetono pada Minggu (20/3/2016).

"Pengemudi yang mobilnya terkena imbas akibat demo tersebut (penyok, pecah, dan lainnya) akan dibebaskan dari klaim," tulis Adrianto seperti dalam pengumuman yang diperoleh Kompas.com di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, sejumlah taksi Blue Bird yang melewati persimpangan Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Selasa, tampak rusak. Taksi tak berpenumpang tersebut berjalan lambat di sisi kanan jalan.

Menurut pantauan Kompas.com, kaca di bagian belakang taksi jenis Toyota Limo ini pecah. Kaca spion kiri dan kanan mobil patah, tidak dapat digunakan. Bemper mobil juga rusak akibat benturan.

Menurut pengakuan pengemudi taksi, kendaraan yang ia bawa sengaja dirusak oleh oknum pengemudi taksi lain yang sedang melakukan aksi unjuk rasa di sekitar Jalan Jenderal Gatot Subroto.

Mengenai aksi sweeping, Blue Bird sudah memiliki aturan tersendiri. Salah satunya jika ada sopir yang ikut aksi sweeping. (Baca: Blue Bird: Sopir Lakukan Aksi "Sweeping", Siap-siap "Wasalam")

Menurut Adrianto, perusahaannya akan menindak tegas hingga melakukan pemecatan jika aksi tersebut membahayakan. Ia meminta masyarakat agar aktif dengan memberikan laporan kepada perusahaan jika ada sopir Blue Bird melakukan aksi tersebut.

"Kalau nomor lambung kan tidak tahu. Dia kan bisa distop korban dan macam-macam. Nanti foto pengemudinya. Kalau ada foto pengemudi, kirim aja ke kami. Itu pun saya tidak menjamin seragamnya benar Blue Bird," kata Adrianto.

Kompas TV Tanggapan Ignasius Jonan Soal Demo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com