Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi Blue Bird Tak Bisa Istirahat karena Promo Gratis

Kompas.com - 23/03/2016, 12:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gratisnya layanan taksi Blue Bird khusus pada hari ini, Rabu (23/3/2016), rupanya disambut antusias oleh warga Ibu Kota.

Namun, berbeda dengan rasa gembira para penumpang, promo atas kompensasi aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan sopir taksi di Kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Selasa (22/3/2016) itu justru menyebabkan para sopir tidak bisa istirahat.

Sedari pagi, sejak dimulainya pergantian shift, panggilan radio yang berasal dari operasi kantor pusat pulBlue Bird terus mengudara.

Beragam panggilan atas pesanan pelanggan dari berbagai wilayah sepertinya tidak kunjung habis dan terus bersusulan.

Amir (46), sopir taksi Blue Bird asal pul Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, yang ditemui Warta Kota di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengaku ibarat belum berhenti menginjakkan pedal gas sedari pagi.

Karena itu, dirinya saat ini beranjak jauh dari wilayah operasinya di kawasan Apartemen Kalibata City. (Baca: Sulitnya Mencari Taksi Gratis yang Kosong di Jalanan)

"Belum berhenti, Bang, udah kami anterin, eh dateng arahan (pesanan) lagi. Ya mau enggak mau kami jemput. Kalau enggak, kami bisa kena sanksi," ungkapnya.

Tidak hanya dirinya, semua rekan sesama sopir taksi Blue Bird Group juga, menurut dia, belum beristirahat sedari pagi. Pesanan terus mengalir, khususnya mendekati waktu istirahat tengah hari ini.

Hal tersebut terbukti. Beberapa saat usai berbincang dengan Amir, suara operator dalam radio memanggil nomor mobilnya untuk mengambil pesanan yang berada di Jalan Kampung Bali, Tanah Abang. Terlihat bergegas, Amir kembali meluncur meninggalkan lokasi.

Menurut pantauan Warta Kota di kawasan Tanah Abang, tepatnya di depan Thamrin City Mall, selama lebih dari satu jam, semua taksi Blue Bird yang melintas selalu terisi penumpang.

Beberapa taksi yang berhenti dan menurunkan penumpang terlihat kembali diberhentikan calon penumpang lainnya, tidak jauh dari lokasi. (Dwi Rizki)

Kompas TV Perbedaan Taksi Reguler dan Taksi Berbasis Aplikasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com