Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum Gerindra: PDI-P Sempat "Ge-er" Didekati Ahok, tetapi Kemudian Insaf

Kompas.com - 19/04/2016, 14:42 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengungkit kembali keluarnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dari keanggotaan Partai Gerindra. 

 

"Dulu Pak Ahok ini yang dukung Partai Gerindra. Tetapi karena murtad, Pak Ahok tidak mengakui peran dari Partai Gerindra," kata Ferry dalam diskusi bertajuk "Grand Corruption Ahok dan Para Kartelnya" yang digelar gerakan "Asal Bukan Ahok" (Asbak) di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2016).

Padahal, menurut dia, Gerindra lah yang ketika itu mengusung Basuki atau Ahok untuk ikut Pilkada DKI 2012 sebagai pendamping Joko Widodo.

(Baca: Penjaringan Cagub DKI Partai Gerindra Berubah Senyap

Kini, Ahok mencalonkan diri sebagai gubernur pada Pilkada DKI 2017. Ferry melihat adanya kecenderungan Ahok untuk merapat ke PDI Perjuangan terkait Pilkada DKI 2017.

"Kemudian miring pada PDI-P. PDI-P juga ge er, kemudian akhir-akhirnya insaf," tambah Ferry.

Namun, Ahok telah menyatakan diri untuk ikut Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen.

Terkait langkah Ahok ini, Ferry menilai mantan Bupati Belitung Timur itu tidak lagi sekuat waktu ikut Pilkada 2012.

"Dalam Pilkada lalu, mereka menggunakan partai, terus keluar dari partai. Menurut kami agak kurang relevan saudara Ahok," ujar Ferry.

(Baca: Soal Cagub DKI, Gerindra akan Beri Kejutan pada 23 April)

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan bahwa Gerindra menutup pintu untuk Ahok sejak Ahok keluar dari partai tersebut.

Fadli menegaskan bahwa partainya tidak akan mengusung Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Gerindra kini membuka pendaftaran penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta.

Sejauh ini, pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra dan kader Gerindra Biem Benjamin telah mengambil formulir pendaftaran cagub Gerindra.

(Baca: Setelah Gerindra dan Demokrat, Biem Benjamin Diminta Daftar Cagub DKI ke PKB)

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com