Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Mutilasi Wanita Hamil Bungkam Saat Tiba di Mapolda Metro Jaya

Kompas.com - 21/04/2016, 17:28 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - AG (33), terduga pembunuh sekaligus pemutilasi teman wanitanya, NA (34), telah tiba di Polda Metro Jaya pada Kamis (21/4/2016) pukul 15.45 WIB. AG diterbangkan ke Jakarta usai diringkus di sebuah rumah makan di Surabaya, Rabu (20/4/2016) lalu.

Pantauan Kompas.com, AG tiba di Polda Metro menggunakan bus mini. Dia dikawal dengan penjagaan ketat. Puluhan anggota kepolisian dengan rompi dan persenjataan lengkap mengawal AG saat akan memasuki gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

AG terlihat mengenakan kaus warna putih dan tutup kepala warna hitam. AG pun bungkam saat awak media menanyakan apakah dia menyesal melakukan perbuatan tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, pihaknya masih akan melakukan berita acara pemeriksaan (BAP) terlebih dahulu sebelum merilis kasus ini.

"Nanti dulu. Kami biarkan yang bersangkutan istirahat, sesudah itu baru di-BAP," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Kamis (21/4/2016). (Baca: Polisi Sebut Tersangka Mutilasi Wanita Hamil di Cikupa Seorang "Playboy")

NA ditemukan meninggal dunia dalam kondisi bagian tubuhnya terpotong ke dalam lima bagian pada Rabu (13/4/2016) lalu di sebuah rumah kontrakan wilayah Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Selang satu hari, Kamis (14/4/2016), tim gabungan menemukan kedua tangan NA yang dipotong di daerah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Sedangkan potongan kedua kakinya masih belum ditemukan sampai saat ini.

Saat dibunuh, NA sedang hamil tujuh bulan. Jenazah NA masih disemayamkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang untuk dititipkan sementara guna kepentingan penyelidikan sebelum dikembalikan kepada keluarganya di Kabupaten Lebak, Banten.

Kompas TV Ini Kasus Mutilasi Pertama di Jabodetabek Tahun 2016
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com