JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan TNI dari Kodam Jaya/Jayakarta, Jakarta Timur diusir oleh puluhan warga Perumahan Eks 3 Mei dan warga Eks Yon Angkub, Jakarta Timur saat mendatangi komplek perumahan warga Jumat (29/4/2016) pagi.
Puluhan warga geram karena kedatangan tentara diduga hanya untuk mengintimidasi mereka untuk pergi meninggalkan komplek tersebut. Akhirnya, warga memiliki ide untuk mengumpulkan seluruh warga komplek dengan membunyikan tiang listrik.
"Kelenteng...kelenteng, kami pukul tiang listrik pakai batu mas, banyak warga yang berkumpul, tentara jadi bingung, mereka mau ke Angkub, dijegat sama warga RT 06, akhirnya tentara pulang," ujar warga Eks Yon Angkub, Astuti kepada Kompas.com, Jumat (29/4/2016).
Astuti mengungkapkan tidak jelas maksud kedatangan puluhan tentara tersebut. Namun, ketika mereka tiba, puluhan tentara langsung menandai beberapa rumah warga dengan tanda silang bewarna merah.
Menurut Astuti, ini bukan pertama kalinya tentara menandai rumah warga. Sejak April 2016, seiring pemberian SP-1 dan 2, warga sudah mendapat intimidasi seperti rumah yang ditandai, bahkan beberapa warga mengaku pernah didatangi orang tak dikenal, dan diberi ancaman.
Perumahan Eks 3 Mei dan Eks Yon Angkub, Jakarta Timur memiliki 650 unit rumah, dengan luas 14.903 meter persegi. Ada sekitar 1.200 kepala keluarga (KK) yang tinggal di perumahan tersebut. (Baca: Warga Eks Yon Angkub: Anggota TNI Mengintimidasi Kami)
Saat ini, ada 250 KK yang sudah mendapatkan SP-2. Konflik antara warga Perumahan Eks 3 Mei dan warga Eks Yon Angkub dengan Kodam Jaya/Jayakarta dikarenakan Kodam Jaya mengklaim bahwa lahan perumahan warga adalah aset milik TNI, sedangkan menurut penuturan warga, Badan Pertanahan Negara menyebut, lahan perumahan tersebut merupakan tanah tak bertuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.