Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lauser Akan Adukan Rencana Penggusuran ke DPRD DKI

Kompas.com - 04/05/2016, 17:06 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jalan Lauser, RT 08/08, Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan berencana menemui anggota DPRD DKI Jakarta. Mereka ingin mengadu kepada DPRD terkait rencana penggusuran pemukiman yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

"Rencananya, hari Senin pagi kita akan bertemu DPRD DKI," kata kuasa hukum warga Lauser, Nasrul Dongaran, seusai bertemu komisioner Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (4/5/2016).

Kuasa hukum dari Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI) itu mengungkapkan, pertemuan dengan DPRD DKO sudah diagendakan dengan Komisi A. Pertemuan itu juga sudah disampaikan ke Komisioner Komnas HAM, Nur Kholis saat warga melakukan aduan di kantor Komnas HAM.

Nur Kholis mendukung rencana pertemuan warga Lauser dengan DPRD DKI. Ia berharap pertemuan itu menghasilkan solusi.

"Kalau sudah selesai di sana alhamdulillah. Kita tinggal beri rekomendasi. Kalau belum nanti kita sama-sama DPRD untuk jembatani," kata Nur Kholis.

Dalam pertemuan dengan warga Lauser, Nur Kholis mengungkapkan sudah ada kesepakatan mediasi antara warga Lauser dengan Pemprov DKI Jakarta. Mediasi itu akan dilakukan di kantor Komnas HAM.

"Tadi warga sudah sepakat di komnas HAM. Kita akan lakukan, tapi kita hormati upaya-upaya yang dilakukan oleh DPRD," ucapnya.

Komnas HAM meminta PD PAM Jaya mengklarifikasi kepemilikan tanah di Jalan Lauser, RT 08/08, Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Permintaan klarifikasi itu disampaikan Komnas HAM melalui surat yang dikirim ke PD PAM Jaya.

Warga Jalan Lauser sudah diberikan surat peringatan pertama agar mengosongkan rumahnya yang berdiri di atas lahan milik PD PAM Jaya.

Tapi Komnas HAM meminta agar rencana penggusuran Jalan Lauser RT 08/08, Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dihentikan sementara waktu sambil menunggu terealisasinya proses mediasi.


Kompas TV Ahok: Yang Senang Bilang Penertiban, Yang Nggak Senang Bilang Penggusuran!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com