Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sadar Tanah yang Diduduki Aset PAM, Warga Lauser Tolak Digusur

Kompas.com - 04/05/2016, 12:58 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga RT 08 RW 08, Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menolak rumah mereka digusur. Sebanyak 90 KK yang rumahnya sudah ada sejak 1950-an tidak menginginkan apa pun selain mempertahankan rumah mereka.

Permukiman ini terletak di Jalan Lauser dan berdekatan dengan Rumah Sakit Pertamina. Ketika Kompas.com mengunjungi pada Rabu (4/5/2016), sebagian besar warga sedang berorasi di Komnas HAM.

Rumah-rumah di RT 08 ini sebagian besar merupakan bangunan permanen. Di kampung ini juga terdapat sebuah mushala. Seluruh tembok bangunan dan rumah kini telah dibubuhi tulisan hitam "Harga mati ini tanah kami".

Warga yang ditemui enggan berbicara karena mengaku masih bingung dan terguncang terkait penggusuran. Salah satu warga yang mau berbicara, Masriah, mengatakan, ia sejak lahir sudah tinggal di sana sehingga tidak mau rumahnya digusur.

"Ya, pokoknya saya enggak mau digusur," katanya.

Abdul Haris, sekretaris RT, mengatakan bahwa SP1 telah keluar pada Senin lalu. Padahal, belum pernah ada sosialisasi dari lurah atau camat.

"Camat pernah mengirimkan undangan sosialisasi tiga kali sejak bulan lalu, tapi kami menolak karena kalau datang artinya mengiyakan," ujarnya.

Abdul Haris juga menyatakan, kewenangan untuk menggusur permukiman mereka bukan pada Pemprov karena tanah ini mereka yakini merupakan aset PAM Jaya.

"PAM ketakutan, enggak pernah menemui warga, harusnya kan duduk bersama warga, dialog dulu," kata Abdul Haris.

Meski tidak memiliki sertifikat atau surat apa pun, warga telah diakui keberadaannya dan terdaftar secara resmi sebagai warga DKI. Mereka pun rutin membayarkan PBB.

Saat ini, mereka masih berupaya untuk melawan penggusuran dengan pengaduan ke beberapa instansi, seperti Komnas HAM.

"Ke DPRD juga sudah, Senin kami dijadwalkan audiensi dengan Komisi A," ujar Abdul.

Kompas TV Ahok: Yang Senang Bilang Penertiban, Yang Nggak Senang Bilang Penggusuran!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com