Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikasari Oknum TNI dan Polisi Saat Digusur, Warga Pasar Ikan "Curhat" ke Tantowi Yahya

Kompas.com - 08/05/2016, 17:15 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Pasar Ikan yang lingkungannya ditertibkan Pemprov DKI "curhat" kepada anggota DPR RI, Tantowi Yahya, Minggu (8/5/2016).

Minggu sore itu, Tantowi menemui warga Pasar Ikan untuk mendengarkan keluh kesah serta memberikan sumbangan.

Dalam pertemuan dengan warga tersebut, Tantowi mempersilakan warga mengeluarkan keluhan terhadap cara penertiban yang dilakukan Pemprov DKI.

Salah satu yang dikeluhkan warga dalam penertiban tersebut adalah keikutsertaan TNI dan Polri.

"Waktu eksekusi, saya pingsan, Pak. Pas bangun, saya langsung lihat ada backhoe, saya langsung lari. Lalu, saya dimasukkan ke mobil yang seperti penjara, saya ditanya macam-macam disangka provokator," ujar Djarni, wanita paruh baya warga Pasar Ikan.

Djarni bercerita, dia mendapatkan perlakuan tidak layak dari oknum anggota TNI dan polisi, misalnya, dia diseret dan dimasukkan ke mobil polisi.

"Kayak maling saya, padahal saya kan bukan maling. Saya hanya memperjuangkan hak saya," ujar Djarni.

Warga lainnya, Catur, menceritakan, tidak ada dialog sebelum penertiban berlangsung. Sampai saat ini, kata Catur, warga masih memperjuangkan hak mereka.

Catur pun mengatakan warga yang sudah mengambil unit rusun melakukannya dengan terpaksa.

Dari Tantowi, Catur tidak mengharapkan bantuan seperti sembako karena warga masih mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari itu.

"Kita enggak melarat ya, masih bisa beli makanan. Tetapi, kita harap Bapak bantu proses hukumnya bagaimana," ujar Catur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com