TANGERANG, KOMPAS.com - Kawasan Dadap Ceng In dan Kampung Baru Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, batal diberikan Surat Peringatan Kedua atau SP-2, Selasa (10/5/2016) sore. Sedianya, SP-2 dari Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk warga Dadap seharusnya diberikan tadi pagi, namun warga menolak dengan keras hingga sempat terjadi bentrokan antara warga dengan aparat.
"SP-2 tadi diputuskan untuk ditunda hari ini, menunggu sampai situasi kondusif," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti usai mediasi dengan warga Dadap.
Sebelumnya, sekitar pukul 16.00 WIB, bentrokan kedua terjadi antara warga dengan aparat. Peristiwa itu bermula saat Krishna beserta jajaran Polres Metro Tangerang berjalan ke kerumunan warga Dadap, mencoba untuk bermediasi dengan mereka. Namun, karena personel polisi banyak ikut di belakang Krishna dan rombongan, warga mulai meneriaki mereka dan melempar batu. (Baca: Warga Tolak SP-2 Penertiban Kawasan Prostitusi Dadap Ceng In)
Saat itu, Krishna sendiri sudah diamankan dari lemparan batu. Polisi pun memutuskan untuk mundur agar ketegangan dapat mereda. Tidak lama kemudian, setelah menimbang situasi dan kondisi di lapangan, Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Agus Pranoto menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Tangerang batal memberikan SP-2 hari ini.
Informasi itu pun disampaikan kepada warga hingga akhirnya mereka membubarkan diri.
Pantauan Kompas.com di lokasi pukul 18.00 WIB, warga yang menutup akses ke Kampung Baru Dadap di Jalan Raya Perancis, sudah membubarkan diri. (Baca: Tolak SP-2, Warga Dadap Serang Polisi)
Beberapa waktu sebelumnya, personel Polri dan TNI dulu yang beranjak dari lokasi. Arus lalu lintas pun kini sudah dibuka kembali setelah sebelumnya antrean kendaraan mengular, baik yang mengarah ke maupun dari Dadap. Antrean kendaraan berdampak pada kemacetan di Bandara Soekarno-Hatta.