Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Kali Sentiong, Kotor, Hitam dan Bau

Kompas.com - 19/05/2016, 13:20 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kali Sentiong tampak kotor. Sampah berserakan di hampir setiap sisi kali tersebut. Mulai dari plastik, botol, kayu hingga janur bekas acara pernikahan saling tumpuk.

Ada sampah yang ikut mengalir, sebagian lagi tersangkut dan menumpuk. Warna air di Kali Sentiong juga nampak hitam pekat. Aromanya pun tak sedap dihirup. Bau limbah menyengat ke dalam hidung.

Yanto (34), warga Kemayoran, mengungkapkan sampah semakin menumpuk sejak empat hari lalu. Sampah-sampah yang tersangkut tidak ditangani.

"Biasanya enggak sebanyak ini sampahnya," kata Yanto saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, Kamis (19/5/2016).

Kondisi kali diakui memang hitam dan berbau, namun sampah biasanya tak menumpuk. Biasanya, sampah juga mengalir dan tidak terlalu banyak.

Menurut Yanto, petugas Unit Pelaksana Kerja (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta biasanya kerap mengurai sampah-sampah yang tersangkut. Namun, pada tiga hari belakangan tak terlihat petugas bekerja di sana.

Warga lainnya, Yono (30), menuturkan tak masalah soal bau dan air hitam pekat di Kali Sentiong. Ia hanya risih dengan keberadaan sampah yang menumpuk.

"Kalau bau dan hitam pasti sulit dihilangkan. Tapi kalau sampah kan bisa dibersihkan," kata Yono.

Ia berharap Kali Sentiong kembali bersih sehingga enak dilihat. Sementara itu, pegawai harian lepas (PHL) UPK Badan Air Dinas Kebersihan Jakarta, Somad (30) mengungkapkan, ia beserta pegawai lainnya sudah berusaha semaksimal mungkin membersihkan Kali Sentiong.

Namun, sampah di Kali Sentiong terlampau banyak. Tercatat, sudah ada tiga penyaring di Kali Sentiong mulai dari Paseban hingga mengarahkan ke Kemayoran.

"Cuma kalau sampahnya terlalu banyak, suka jebol di bawah," keluh Somad.

Pada bagian kerjanya, atau dekat dengan Stasiun Pompa Kali Item, hanya berjumlah 13 orang. Jumlah tersebut dianggap tak cukup untuk membersihkan sampah yang mengalir di Kali Sentiong.

Para pekerja mulai membersihkan kali sejak pukul 07.00 WIB. Selama tiga jam, para pekerja mengumpulkan sampah ke sisi kali. Setelah itu mereka mulai mengakut lagi ke truk sampah.

"Istirahatnya satu jam aja, dari jam 12.00 WIN ke jam 13.00 WIB. Setelah itu kerja lagi sampai jam 15.00 WIB," kata Somad

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com