JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak Senin (23/5/2016) siang, Kusnaedi, salah satu petugas UPK Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta, terus mengoperasikan ekskavator amfibi di sungai di depan Season City, Jembatan Besi, Jakarta Barat.
Dia mengangkut sampah yang bercampur dengan bambu-bambu yang terbawa aliran air Kanal Banjir Barat dari arah Tomang menuju Jembatan Besi dan menumpuknya di sudut antara sisi sungai dan jembatan.
Hingga pukul 16.00 WIB, ketinggian gunungan sampah bambu itu sudah sekitar 4 meter. Sejak siang, gunungan sampah dan bambu sudah beberapa kali diangkut oleh alat berat yang dioperasikan Budi, petugas UPK Badan Air lainnya. Jika tidak diangkut, bukan tidak mungkin gunungan sampah bambu itu jauh lebih tinggi.
Meski terus diangkat, sampah-sampah bambu itu terus "berdatangan". Kusnaedi dan Budi pun harus bekerja lembur mengangkut bambu-bambu itu.
"Kalau crowded enggak pasti sampai jam berapa. Kita kerjain saja terus," ujar Kusnaedi kepada Kompas.com, Senin sore.
Kusnaedi dan Budi bahu-membahu mengangkut sampah-sampah bercampur bambu itu. Kusnaedi mengumpulkan dan menumpuknya, sementara Budi mengangkut dan memasukkannya ke dalam truk sampah.
"Kalau dibiarin takutnya jebol pelampungnya (penahan sampah), enggak akan kuat nahannya," kata Budi.
Menurut Budi, sampah-sampah yang bercampur dengan bambu itu kiriman dari Bogor sebab sampah dari Jakarta biasanya hanya berupa sampah plastik dan gabus.
"Ini kiriman dari Bogor yang bambu-bambu. Kalau enggak kiriman paling sampah gabus," ucapnya. (Baca: Sudah Dibersihkan, Sampah di Sungai Depan Season City Tak Habis-habis)
Selain sampah bambu, tampak pula beberapa jenis sampah lainnya, seperti kayu, gabus, styrofoam, triplek, pelepah dan daun pisang, bahkan kasur.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, sungai di depan Season City merupakan satu dari dua sungai yang paling banyak dipenuhi sampah. Sungai lainnya yang juga dipenuhi banyak sampah ialah sungai di Kampung Melayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.