Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambisi Smart City dan Kegagapan Teknologi

Kompas.com - 31/05/2016, 07:46 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perjalanan mewujudkan Jakarta Smart City masih panjang. Penerapan teknologi dalam birokrasi masih terhambat sejumlah masalah, terutama soal penerimaan teknologi itu sendiri.

Ketua RW 05 Cipete Selatan, Jakarta Selatan yang juga menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta Komisi C dari Fraksi Partai Gerinda, Abdul Ghoni menilai Pemprov DKI Jakarta harus melakukan sosialisasi intensif kepada Ketua RT/RW terkait penerapan aplikasi Qlue.

Menurut Abdul, masih banyak Ketua RT/RW yang sudah sepuh dan tidak paham teknologi.

"Ketua RT/RW kan ada yang dipilih warga karena ketokohannya dan ada juga yang berusia lanjut, mereka ada yang gaptek. Semestinya ada sosialisasi dulu dong," ujar Abdul di Kantor Sekretariat RW 12, Kebon Melati, Jakarta Pusat, Minggu (29/5/2016).

Kegagapan teknologi ini diakui oleh CEO Qlue Rama Raditya kepada Kompas.com, Senin (30/5/2016). Menurut Rama, dari pengalamannya menemui pengurus RT dan RW yang kesulitan menggunakan Qlue selama ini, memang banyak pertanyaan teknis yang menjadi kebingungan mereka. (Baca: "Karena Banyak yang Sudah Sepuh, Jadi Bingung Pakai Qlue di Android")

Di sisi lain, ada juga pengurus RT dan RW yang dari awal sudah menolak untuk menggunakan Qlue, sehingga mereka sendiri yang dinilai tidak mau mengetahui bagaimana cara kerja Qlue.

"Ada yang dari awal sudah blocking duluan. Mungkin mereka dari awal sudah enggak setuju dengan konsep dari Pak Gubernur. Jadi, gimana mau diajarkan, kalau dari dianya saja sudah menolak?" tutur Rama.

Terkait dengan sosialisasi, pihak Qlue sendiri menyatakan siap mendampingi aparatur negara yang membutuhkan pelatihan. Qlue mengatakan sosialisasi aplikasi itu sebenarnya sudah dilakukan oleh lurah ke pengurus RT/RW di bawahnya. (Baca: Aplikasinya Dinilai Kurang Sosialisasi, Ini Kata CEO Qlue)

Di Jakarta Selatan sendiri yang notabene selalu mendapat peringkat teratas di Qlue, relatif tidak ada masalah serius. Kepala Suku Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Kominfomas) Jakarta Selatan, Lestari Ady Wiryono mengakui bahwa yang masih menjadi kesulitan saat ini adalah pengoperasian yang dianggap sebagaian aparatur negara masih membingungkan.

"Kalau kesulitan ada lah tapi tidak banyak, biasanya terkait pengoperasiannya saja, karena banyak yang sudah sepuh, jadi bingung pakainya di Android," kata Lestari saat ditemui di kantornya, Senin.

Lestari mengatakan, pihaknya telah berulang kali diundang sebagai narasumber untuk sosialisasi dan pelatihan Qlue di kelurahan dalam setahun terkahir. Setiap pekan, ada saja undangan dari kelurahan yang minta diajarkan pengoperasian Qlue.

Tahun lalu, Sudin Kominfomas Jakarta Selatan bersama UPT Jakarta Smart City mengadakan pelatihan bagi kelurahan-kelurahan. Rencananya, kata dia, pada Juni 2016, pelatihan serentak akan kembali digelar di 65 kelurahan di Jakarta Selatan. (Baca: Mencari Jalan Tengah Persoalan Ketua RT/RW dengan Qlue di Jakarta)

Peran aktif

Saat ini, ia masih menunggu versi baru aplikasi CROP (Cepat Respon Opini Publik), sebagai pendamping Qlue untuk dirilis.

"Biar sekalian, nanti bulan Juni dijadwalkan di sini (Kantor Wali Kota Jakarta Selatan), mungkin dua minggu bisa selesai," ujarnya.

Lestari menambahkan, yang menjadi kunci kesuksesan Qlue di Jakarta Selatan adalah peran aktif para lurah yang mampu mendorong para RT dan RW-nya untuk memahami pentingnya penggunaan Qlue.

"Itu memang bisa-bisanya lurah saja ngomong ke RT dan RW-nya supaya mau, didorong terus," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com