Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Pejagalan Sebut Ada Laporan yang Dilakukan Berulang-ulang di Aplikasi Qlue

Kompas.com - 03/06/2016, 05:41 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Pejagalan, Jakarta Utara, Maskur mengatakan terdapat aduan yang berulang-ulang disampaikan di aplikasi pengaduan warga atau Qlue. Dari data yang masuk untuk aduan ke Kelurahan Pejagalan, pihaknya beberapa kali menemukan satu pelapor secara berulang-ulang mengadukan aduan yang sama.

Menurut Maskur, hal tersebut merupakan salah satu kemungkinan penyebab aduan yang tidak diproses jumlahnya semakin banyak.

Maskur mengatakan, seharusnya dalam sistem Qlue, harusnya mem-filter setiap aduan dengan pengadu yang sama. Selain itu, pihak kelurahan juga menduga aduan yang masuk ke Qlue bukan berasal dari warga Pejagalan.

Sulitnya pihak kelurahan mengidentifikasi pelapor dikarenakan dalam aplikasi Qlue, seluruh masyarakat bisa mendaftar dengan mudah, begitu juga dengan nama yang bisa disamarkan.

"Kemungkinan itu ada, kan kami susah melacak, di situ (Qlue) kan cuma pakai nama samaran. Misalnya pake nama 'Panser', siapa 'Panser'? Harusnya identitasnya jelas," ujar Maskur kepada Kompas.com di Kelurahan Pejagalan, Kamis (2/6/2016).

Terkait Kelurahan Galur, yang menempati urutan pertama pada rangking Qlue dengan 87 poin dan telah menyelesaikan 126 laporan warga, Maskur menilai hal tersebut terjadi karena jumlah penduduk Galur yang lebih sedikit dibanding Kelurahan Pejagalan.

Kelurahan Pejagalan terdiri dari 18 RW dan 222 RT, serta 90.000 jiwa dari 26.000 kepala keluarga.

"Memang mungkin penilaiannya respons cepat terhadap laporan ini, tapi perlu diketahui Pejagalan cukup luas, PPSU jumlahnya terbatas, jelas kami kewalahan," kata Maskur. (Baca: Ini Ragam Laporan Warga Jakarta Melalui Aplikasi Qlue)

Meski mengakui ada beberapa kejanggalan di aplikasi itu, Maskur tidak menyalahkan sistemnya. Ia pun merasa cukup terbantu dengan aplikasi itu.

"Saya bersyukur yang tidak saya lihat tapi saya kerjakan juga. Yang tadi (aduan) mohon bersabar sesuai dengan kewenangannya, karena lurah sebagai manajer area itu, kalau bukan kewenangan saya, saya laporkan ke Sudin, saya minta tolong untuk segera diselesaikan," ujar Maskur.

Kelurahan Pejagalan berada di posisi paling bawah dari ranking penilaian yang dikeluarkan oleh Qlue. Pejagalan hanya mendapatkan 44 poin dengan 636 aduan yang tidak ditindaklanjuti. (Baca: Wilayahnya Peringkat Terendah di Qlue, Ini Kata Lurah Pejagalan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com