Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPTJ Tak Izinkan Bus AKAP yang Tidak Layak Jalan untuk Beroperasi pada Lebaran 2016

Kompas.com - 06/06/2016, 14:39 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Adriani Sinaga menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap bus-bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang tidak memenuhi standar kelayakan beroperasi.

Dia tidak ingin penumpang kecelakaan pada mudik lebaran 2016 ini.

"Target kami pelaksanaan lebaran adalah zero accident. Jadi, tidak ada kecelakaan. Kami sangat berhati-hati," ujar Elly di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Senin (6/6/2016).

Saat memantau persiapan menjelang lebaran di Terminal Kalideres dan mengecek kelayakan bus-bus AKAP, Elly menemukan ada ban pada bus yang tidak terpasang. Padahal, penumpang sudah naik dan duduk di dalam bus tersebut.

"Di terminal harus diatur. Jangan sampai penumpang sudah duduk, dia enggak tahu bannya enggak ada bautnya," kata dia.

Elly pun terpaksa tidak mengizinkan keberangkatan bus itu.

"Kalau saya biarin berangkat terus kecelakaan gimana. Lebih bagus tidak berangkat daripada berangkat (tapi) tidak pernah sampai," ucap Elly. (Baca: 30 Bus AKAP di Terminal Kalideres Diperiksa, Hanya 3 yang Layak Jalan)

Elly pun meminta PO yang bus-busnya tidak memenuhi standar kelayakan untuk segera diperbaiki. Dia mengimbau kepala terminal untuk tidak memberikan izin keluar bus dari terminal, jika bus tersebut belum layak beroperasi.

"Kami mintanya 100 persen, enggak ada tawar-menawar. Keselamatan tidak ada tawar-menawar. Enggak layak, enggak usah jalan!" tegas Elly.

Mulai Senin ini hingga 24 Juni 2016, BPTJ akan terus melakukan pengecekan bus-bus di terminal di Jabodetabek. Pengecekan yang dilakukan adalah uji fisik bus. BPTJ mengecek lampu, rem, ban, alat-alat keselamatan, dan alat kesehatan seperti P3K, serta standar-standar lainnya.

Bus yang layak jalan kemudian dipasangi stiker "memenuhi laik jalan angkutan lebaran 2016". Sementara bus yang tidak layak harus diperbaiki dan dicek ulang oleh pihak BPTJ sebelum diberi izin beroperasi.

Selama bus AKAP itu tidak layak beroperasi, BPTJ tidak akan diberikan izin beroperasi sama sekali sebelum PO bus yang bersangkutan memperbaikinya. (Baca: Ahok Sindir Kemenhub soal Banyaknya Bus yang "Ngetem" di Terminal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com