Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ingin Hapus Stigma Cagub DKI Harus Punya Banyak Uang

Kompas.com - 20/06/2016, 11:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegaskan ingin menerapkan model kampanye yang berbeda dari yang lazim digunakan di Indonesia pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Sebab, ia tidak ingin menggunakan uangnya untuk membiayai keperluan kampanye.

Selain ingin menerapkan sistem politik partisipatif, Ahok menilai cara tersebut bisa menepis berbagai anggapan yang menyebut seorang calon gubernur DKI butuh modal besar untuk keperluan menghadapi pemilihan kepala daerah.

"Tujuan kami adalah untuk menghapus stigma bahwa mau jadi Gubernur DKI itu harus punya uang banyak dan mahal. Kami katakan enggak. Kami harapkan nanti seluruh Indonesia orang berani ikut," kata Ahok di Balai Kota, Senin (20/6/2016).

Menurut Ahok, pola yang ingin diterapkannya itu mencontoh apa yang pernah dilakukan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Ahok mengatakan, masyarakat yang datang ke kampanye Obama diminta untuk mengeluarkan uangnya.

Ia kemudian mencontohkan kegiatan yang pernah dilakukan kelompok relawan pendukungnya saat menggelar "Teman Ahok Fair" beberapa waktu lalu.

"Saya tidak mau uang saya untuk beli kaus lho. Saya juga tidak mau membuat event-event ngundang band, ngundang apa, mobilisasi massa, saya enggak mau. Jadi yang ada itu ya seperti sekarang, jual baju, jual merchandise," ujar Ahok.

Ahok menyatakan, uang yang nantinya terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan logistik tim kampanye.

"Kalau tahu-tahunya duitnya lebih nih dari yang kami galang dari masyarakat, nanti kami nyatakan stop. Jangan sumbang lagi. Kalau sampai ada kelebihan gimana? Kami akan kembalikan buat negara," ujar Ahok.

Kompas TV Ada Golkar, Ahok Tetap Ber-"Teman Ahok"?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com