Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus The Jakmania: Ini Saatnya Kita Introspeksi Diri

Kompas.com - 26/06/2016, 04:03 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus pusat The Jakmania, kelompok pendukung klub sepak bola Persija Jakarta, meminta maaf atas kerusuhan yang terjadi saat berlangsungnya pertandingan antara Persija Jakarta melawan Sriwijaya FC, Jumat (24/6/2016).

Pengurus Jakmania juga mengaku menyesal atas kejadian yang mengakibatkan sejumlah korban luka dan kerusakan di sekitar stadion Gelora Bung Karno, Senayan.

"Sehubungan dengan kejadian tidak menyenangkan pada pertandingan Persija Jakarta melawan Sriwijaya FC kemarin malam di Gelora Bung Karno yang mengakibatkan terjadinya kericuhan di dalam dan di luar stadion, maka kami dari Pengurus Pusat The Jakmania memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Persija Jakarta, Pemain Persija, Sriwijaya FC, Singa Mania (Dan kelompok pendukung Sriwijaya FC lainnya), serta pihak kepolisian dan seluruh masyarakat Jakarta atas ketidaknyamanan ini," ujar Ketua II Jakmania, Kaltim Aliet dalam siaran resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (25/6/2016).

"Kami menyesalkan terjadinya kejadian tersebut, dan akan melakukan koordinasi dan konsolidasi lebih kepada internal organisasi The Jakmania demi kebaikan kami dan juga Persija Jakarta," tambahnya.

(Baca juga: Permohonan Maaf Pengurus The Jakmania atas Kerusuhan di SUGBK)

Aliet menyebut bahwa The Jakmania merupakan sebuah organisasi terpimpin dan memiliki jalur koordinasi. Aliet juga meminta maaf terkait adanya korban jiwa yang ditimbulkan saat kerusuhan tersebut.

Pihaknya juga mengimbau agar para suporter Persija menahan diri untuk tidak terpancing dari segala bentuk provokasi.

"Kami turut berduka cita atas korban jiwa yang terjadi dari segala pihak dan juga bersimpati dengan semua korban luka-luka yang ada. Dan untuk semua The Jakmania, kami harap menahan diri dari segala bentuk provokasi, menahan emosi dan juga bersikap bijak termasuk di dunia maya. Ini saatnya kita introspeksi diri, dan kembali berada di jalur yang terorganisir," ujar Aliet.

Kerusuhan terjadi, Jumat malam, saat Persija Jakarta bertanding melawan Sriwijaya FC di Stadion GBK, Senayan. Sampai dini hari tadi, ada 155 anggota Jakmania yang ditangkap polisi. Saat ini, mereka tengah berada di Mapolda Metro Jaya.

Akibat kerusuhan tersebut, 5 unit sepeda motor terbakar, 2 unit mobil pribadi rusak, dan 1 unit kendaraan dinas kepolisian rusak. Laga Persija kontra Sriwijaya sendiri dihentikan pada menit ke-80.

 

Kompas TV Laga Persija vs Sriwijaya FC Berakhir Ricuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com