JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengaku belum mengetahui apakah akan ikut bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 atau tidak.
Sebelumnya Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta mendorong Saefullah untuk ikut maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Saya mesti banyak yang ditempuh. Kalau PNS ini kan harus mengundurkan diri dulu, harus izin pimpinan juga. Ya kita lihat saja nanti seperti apa," kata Saefullah, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/6/2016).
Saefullah mengatakan, hingga kini belum ada partai politik yang secara resmi meminangnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Satu-satunya cara yang dapat ditempuh Saefullah adalah melalui partai politik. Sebab dia sudah tidak memiliki cukup waktu untuk mengumpulkan data KTP dan maju melalui jalur independen.
"Status saya sekarang kan masih PNS DKI dan saya tidak mengumpulkan KTP. Peluang keduanya, saya maju melalui jalur partai dan partai belum kasih keputusan apa-apa," kata Saefullah.
Maju menjadi calon gubernur, kata dia, merupakan sebuah pengabdian kepada warga ibu kota.
"Tapi sekarang saya juga lagi mengabdi. Jadi sama saja begitu," kata Ketua PWNU DKI Jakarta itu. (Baca: Gaya Politik Sekda Saefullah Terkait Pilkada DKI 2017)
Saefullah sebelumnya masuk dalam penjaringan bakal calon gubernur dari Partai Gerindra. Namun akhirnya dia tidak masuk pada tiga besar calon gubernur yang akan dipilih Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Kemudian Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas "menjodohkan" Saefullah dengan pengusaha Sandiaga Uno untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.