Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Alasan Arsyad Dekat dengan Anak Kecil

Kompas.com - 14/07/2016, 17:47 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Muhammad Arsyad (26), tersangka kasus pencabulan anak di Depok, mengaku mencabuli anak-anak karena sayang. Berdasarkan hasil pemeriksaan psikologis forensik, alasan Arsyad lebih senang dengan anak kecil pun terungkap.

Kanit Pelayanan dan Perlindungan Anak Polresta Depok AKP Elly Padiansari menuturkan bahwa ketika kecil, Arsyad sering di-bully oleh teman-temannya.

"Dia di-bully karena ekonominya rendah, enggak punya uang dan segala macam," kata Elly di Mapolresta Depok, Kamis (14/7/2016).

Selain itu, keluarganya juga tak banyak menjadi sandaran Arsyad. Sebab, hubungan keluarganya diwarnai dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Jauh dari teman dan keluarganya akhirnya membuat Arsyad lebih memilih bermain dengan anak kecil.

"Itu yang membuat dia berteman dengan anak-anak karena anak-anak itu kan tidak peduli sama latar belakang orang," ujar Elly.

Arsyad pun mengaku bahwa ia sayang dengan anak kecil sehingga berbuah menjadi nafsu birahi terhadap mereka.

Psikolog forensik Universitas Indonesia, Nathanael EJ Tumampouw, menegaskan bahwa pelaku kekerasan atau pelecehan seksual pada anak belum tentu mengidap paedofilia.

Salah satu indikator paedofilia adalah aktivitas seksual dengan anak kecil yang muncul selama enam bulan berturut-turut.

Arsyad saat ini mengaku telah mencabuli empat anak perempuan, yaitu F (10) pada Senin kemarin, K pada awal Juni, dan dua lagi yang ia lupa namanya, setahun lalu.

"Faktanya tidak semua pelaku kekerasan terhadap anak itu paedofil. Pemeriksaan belum selesai, nanti diperiksa lagi untuk bisa disimpulkan," kata Nathanael.

Kompas TV Pelaku Ini Culik Bocah ke Vila untuk Dicabuli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com