Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemburu Pokemon di Monas dari Bocah hingga Orang Dewasa

Kompas.com - 16/07/2016, 14:48 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Permainan "Pokemon Go" seperti sebuah virus yang menular sangat cepat ke berbagai usia. Meski baru launching beberapa pekan lalu, permainan ini langsung menghipnotis masyarakat dari segala umur.

Di kawasan monumen nasional (Monas), Sabtu (16/7/2016), puluhan pemburu pokemon dari berbagai usia sengaja datang dan berkumpul untuk sekedar memburu pokemon.

Salman misalnya, bocah berumur 9 tahun asal Jakarat Selatan, asyik berjalan-jalan sambil memegang ponsel pintar miliknya. Bersama pamannya, Salman berkeling kawasan Monas untuk mencari "PokeStop" yang tersedia.

Salman yang baru duduk di kelas 4 SD ini mengaku senang bermain Pokemon Go karena menurutnya banyak jenis pokemon yang lucu.

"Senang aja nangkep-nangkep, jalan-jalan," ujar Salman yang tak melepaskan pandanganya dari ponsel miliknya.

Ia mengatakan, sejak pukul 08.00 pagi, dirinya sudah berkeliling untuk memburut berbagai jenis pokemon. Hingga siang ini, dirinya sudah mengumpulkan sebanyak 20 pokemon.

Dadang, Paman Salman mengatakan, kesukaan Salman terhadap permainan Pokemon Go berawal ketika Salman melihat Dadang memainkan permainan ini. Menurut Dadang, dibanding dengan permainan di sejumlah game konsol yang hanya bisa dimainkan di rumah, permainan ini jelas lebih bermanfaat untuk dimainkan oleh bocah seusia Salman.

"Bagus buat mereka, jadi nggak di rumah aja. Mereka bisa jalan-jalan," ujar Dadang.

Selain Salman, ada pemburu pokemon lainnya, Lukman. Lukman yang saat ini berumur 52 tahun mengaku telah lama menyukai permainan pokemon sebelum adanya Pokemon Go.

Dirinya mulai menggemari pokemon sejak permainan itu meluncur di Gameboy dan kartun pokemon di televisi.

"Saya udah dari dulu suka pokemon. Kan sekarang yang di Pokemon Go, pokemon-nya yang versi awal banget," ujar Lukman.

Lukman mengatakan, dia mengetahui permainan itu dari sejumlah pemberitaan di media. Selanjutnya dia mencoba mencari dan mengunduh sendiri permainan itu. Bahkan, kata Lukman, dirinya yang mengenalkan permainan itu kepada anaknya yang saat ini berumur 15 tahun.

"Saya kan suka baca-baca berita seputar tekonologi, saya cari website-nya terus saya download. Ini anak saya, ya saya yang ngenalin permaiannya," ujar Lukman.

Menurutnya permainan itu sangat bermanfaat, khusunya untuk membuat anak-anak mengenal  dengan lingkungan mereka.

Kompas TV Pokemon Go Gabungkan Permainan dengan Dunia Nyata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com