Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Tak Beri Dispensasi bagi PNS Telat karena Antar Anak ke Sekolah

Kompas.com - 17/07/2016, 18:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak memberi dispensasi bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang telat karena mengantar anak mereka di hari pertama sekolah. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan kegiatan mengantar anak tidak membutuhkan waktu lama hingga telat bekerja.

"Memang enggak ada dispensasi. Tapi sekali lagi, antar anak sekolah itu enggak bikin terlambat, kalau semuanya tertib," kata Djarot, di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, Minggu (17/7/2016).

Selain itu, lanjut dia, mengantar anak ke sekolah tidak perlu sampai ke dalam kelas. Namun hanya sampai pagar saja. Di depan pagar, kata dia, orangtua memberi semangat anak-anaknya untuk menuntut ilmu serta dikenalkan dengan sekolah barunya.

"Supaya anak ini betul-betul masuk sekolah pertama itu dengan riang gembira tidak stres. Tapi sekali lagi jangan dijadikan ngantar anak sekolah, alasan untuk bolos," kata Djarot.

Ia pun meminta PNS tidak mempertentangkan kebijakan yang dikeluarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan tersebut. Sebab, menurut dia, orang tua juga berkewajiban memberi pendidikan terbaik untuk anak-anak mereka.

"Tapi jangan lupa juga kewajiban anda sebagai pelayan masyarakat. Jangan sampai hal ini jadi modus PNS untuk tidak melayani masyarakat dengan baik," kata mantan Wali Kota Blitar itu.

Adapun imbauan tersebut sesuai dengan surat edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2016 tentang Hari Pertama Sekolah. Anies mengajak orangtua mengantar anaknya pada Senin (18/7/2016) esok, atau saat tahun ajaran baru dimulai. (Baca: PNS DKI Takut Kehilangan TKD jika Antar Anak ke Sekolah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com