Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Kebijakan Ganjil Genap, STNK Akan Diperiksa Saat Lampu Merah

Kompas.com - 18/07/2016, 16:19 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah menjelaskan bagaimana mekanisme pengawasan kebijakan pelat nomor ganjil genap dalam rapat bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (18/7/2016).

Dalam penjelasannya, Andri menyebut akan ada petugas Dishubtrans di setiap lampu pengatur lalu lintas (traffic light/TL) yang memeriksa surat tanda nomor kendaraan (STNK) secara acak.

"Untuk pengawasan, ada beberapa metode, seperti metode melihat pelat yang nanti akan dibantu dari kepolisian, sedangkan dari kami, ada pemeriksaan STNK di titik-titik traffic light saat sedang lampu merah," kata Andri.

Dua metode pengawasan itu akan diterapkan saat uji coba kebijakan ganjil genap yang rencananya dilaksanakan pada 27 Juli sampai 26 Agustus 2016 mendatang.

Adapun pembagian tugas antara petugas Dishub dengan personel kepolisian, yakni dari Ditlantas Polda Metro Jaya, adalah untuk melihat kendaraan mana yang melanggar kebijakan ganjil genap.

"Saya yakin kalau polisi, dari jauh saja sudah tahu itu pelat asli apa palsu. Nah, orang Dishub kan enggak bisa ngebedain, kami pakai pemeriksaan STNK. Periksanya juga enggak lama-lama, kayak orang ngamen saja, enggak usah maksain harus semua," tutur Andri.

Nantinya, akan ada sembilan titik persimpangan yang masuk dalam lokasi penerapan kebijakan ganjil genap. Titik yang dimaksud berada di sepanjang Jalan MH Thamrin, Sudirman, dan Gatot Subroto yang masing-masing akan dijaga petugas Dishub dan pihak kepolisian.

Setiap persimpangan ada yang lampu pengatur lalu lintasnya hanya satu, tetapi ada juga dua lampu lalu lintas. Persimpangan yang dimaksud adalah Bundaran Patung Kuda (dua TL), Bank Indonesia (2 TL), Sarinah (2 TL), Bundaran HI (2 TL), Imam Bonjol (1 TL), Bundaran Senayan (2 TL), CSW (2 TL), Simpang Kuningan di ruas Gatot Subroto (1 TL), dan Simpang Kuningan di ruas Mampang (1 TL). Di setiap lampu lalu lintas ada empat petugas Dishub yang berjaga.

Setiap kendaraan berhenti ketika lampu merah, para petugas akan memeriksa STNK pengendara secara acak. Jika petugas menemukan ada pengendara yang nomor STNK-nya tidak sesuai dengan nomor pelat, maka akan ditindak langsung oleh kepolisian.

Kompas TV Aturan Ganjil Genap Diterapkan Pagi Sore
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com