Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Tak Digugurkan, Gloria Wakili Depok Setelah 8 Tahun

Kompas.com - 16/08/2016, 14:04 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Gloria Natapradja Hamel (16), gugur menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dari Provinsi Jawa Barat. Siswi kelas XI SMA Islam Dian Didaktika, Depok, itu gugur karena tersandung masalah dwi-kewarganegaraan.

Jika lolos menjadi anggota Paskibraka, Gloria akan menjadi pelajar asal Depok yang terpilih menjadi Paskibraka sejak terakhir delapan tahun yang lalu.

Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala SMA Islam Dian Didaktika Depok, Pratik Murwatno, saat ditemui di sekolah tersebut, di Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (16/8/2016).

"Gloria akan menjadi pelajar Depok yang jadi Paskibraka setelah Depok menunggu selama delapan tahun. Orang (pelajar) Depok dulu pernah (jadi anggota Pakibraka) tapi sekitar delapan tahun lalu," kata Pratik.

Pratik menuturkan, Gloria sangat antusias bisa terpilih menjadi anggota Paskibraka. Gloria menurutnya sudah bekerja keras dan berlatih demi mewujudkan salah satu mimpinya menjadi Paskibraka.

"Dia dipilih karena memang punya kepribadian baik, itu menjadi salah satu syarat Paskibraka. Anaknya juga cerdas, masuk dalam empat besar di kelasnya," ujar Pratik.

( Baca: Ibu Gloria: Anak Saya Sakit Hati, Merasa Dipermainkan )

Namun, diujung bertugas, status kewarganegaraan siswi kelas XI itu menjadi kendala. Hal itu karena Gloria memiliki paspor Perancis. Padahal, Pratik melihat berdasarkan kartu keluarga Gloria merupakan warga Indonesia.

"Ibunya juga orang asli sini, hanya ayahnya warga Perancis," ujar Pratik.

"Kalau memang awal salah, seharusnya dari awal (diberi tahu), tidak menjelang detik-detik dua hari menjelang (bertugas). Ini proses sudah banyak dilalui," ujar Pratik lagi.

Kepala Staf Garnisun Tetap I/Jakarta Brigjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengatakan, pengguguran Gloria telah sesuai dengan aturan undang-undang.

"Dalam UU Nomor 12 Tahun 2006 jelas disebutkan seseorang kehilangan warga negara apabila dia punya paspor (negara lain)," ujar Yosua, di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (15/8/2016).

"Ini Gloria sudah punya paspor. Kami cek, dia punya paspor Perancis," lanjut dia. 

Presiden Joko Widodo juga telah mengukuhkan Paskibraka yang akan bertugas besok, melalui upacara pengukuhan di Istana Negara, Jakarta, Senin. Hanya sebanyak 67 anggota Paskibraka yang dikukuhkan. Seharusnya, ada 68 anggota Paskibraka yang dikukuhkan, tapi berkurang karena Gloria digugurkan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com