Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Jessica Menangis di Pengadilan...

Kompas.com - 19/08/2016, 09:05 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jessica Kumala Wongso disebut sangat terpukul saat mengikuti persidangan kasus yang menjeratnya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2016) kemarin.

Bahkan, menurut kuasa hukumnya, Otto Hasibuan, Jessica sampai menitikkan air mata. Kesedihan Jessica pada sidang ke-13 kemarin bukan tanpa sebab.

Menurut Otto, kliennya itu terpukul karena jaksa penuntut umum (JPU) menyampaikan pernyataan yang dianggap menyakiti hati Jessica.

(Baca juga: Putusan Majelis Hakim terhadap Jessica Direncanakan pada 21 Oktober)

Berdasarkan catatan Kompas.com, dalam persidangan tersebut jaksa menyampaikan pernyataan yang di antaranya berupa kutipan dari atasan Jessica di New South Wales (NSW) Ambulance, Kristie Louise Carter, dan catatan percobaan bunuh diri Jessica dari NSW Police.

Keterangan Kristie pada berita acara pemeriksaan (BAP) yang dikutip jaksa dalam persidangan kemarin berkaitan dengan pernyataan Jessica ketika ia berada di Australia.

Menurut Kristie, kata jaksa, saat itu Jessica pernah mengungkapkan bahwa ia bisa membunuh orang dengan menggunakan pistol. Jessica juga mengatakan bahwa ia tahu dosis yang tepat.

Jaksa kemudian mengonfirmasikan keterangan Kristie dalam BAP itu kepada psikiater forensik, Natalia Widiasih Raharjanti, yang memeriksa atasan Jessica tersebut. Dalam sidang hari itu, Natalia hadir sebagai saksi.

Sementara itu, Otto menduga pernyataan jaksa yang menyinggung pengalaman Jessica di Australia itulah yang menyebabkan Jessica terguncang dan sakit.

"Kata-kata tadi itu kan pembunuhan karakternya Jessica. Saya jadi duga-duga, faktor itu buat dia shock, jatuh. Dia dituduh ada bawa pistol. Pistol saja dia enggak pernah lihat, dituduh begitu mungkin saja dia jatuh mental," kata Otto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis.

Ia juga menyampaikan bahwa Jessica sempat menangis saat jaksa membacakan catatan dari NSW Police yang menyebutkan bahwa Jessica melakukan percobaan bunuh diri.

Perempuan berusia 27 tahun itu merasa serba salah. "Kalian enggak lihat kali ya. Tapi saya bilang, jangan kamu nangis, tahan," kata Otto.

Menurut Otto, Jessica kebingungan dalam menghadapi persidangan ini. Jika ia menangis, maka ia khawatir dianggap ketakutan karena dituduh membunuh.

Sementara itu, jika ia tertawa, maka Jessica khawatir disebut sebagai pembunuh berdarah dingin.

"Ya, saya bilang juga susah jawabnya. Saya kira dan pikir karena ada kata-kata jaksa itu. Dia merasa enggak kuat," tambah Otto.

Jessica pun merasa heran dengan JPU lantaran tega membeberkan riwayatnya semasa berada di Australia.

"Jadi (Jessica) ada merasa, 'Kok aku enggak ada artinya hidup? Kok hak asasi ku enggak dihargai'," kata Otto.

(Baca juga: Menurunnya Kondisi Kesehatan Jessica dan Jadwal Persidangan yang Berubah)

Dalam kasus ini, teman Jessica, Wayan Mirna Salihin, meninggal setelah meminum kopi vietnam yang dipesan Jessica di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016).

Jessica menjadi terdakwa kasus tersebut. JPU mendakwa Jessica dengan dakwaan tungga, yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Kompas TV Hilangnya Celana Jessica Wongso Masih Misteri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com