Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Menteng Mitra Afia Ditutup, Karyawannya Mengadu kepada Ahok

Kompas.com - 07/09/2016, 13:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa karyawan dari Rumah Sakit Menteng Mitra Afia, Jakarta Pusat, mengadu kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/9/2016) pagi ini.

Mereka mengadukan pembekuan operasional rumah sakit tersebut pada 5 September 2016 lalu. RS Menteng Mitra Afia ditutup karena kurangnya persyaratan kesehatan yang ditetapkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"Pembekuan operasional dari PTSP, tanpa peringatan sebelumnya. Sedangkan hari ini masih ada pasien rawat inap dan lain-lain," kata Desi Nurul, Kepala Bagian HRD RS Menteng Mitra Afia, di Balai Kota DKI Jakarta.

"Oh ini dari Dinas Kesehatan ya? Alasan penutupan apa ya?" tanya Basuki sambil membaca dokumen yang dibawa karyawan.

Desi mengakui masih ada kekurangan dari pihak rumah sakit untuk memenuhi persyaratan tersebut. Namun, lanjut dia, pihak rumah sakit butuh proses untuk memenuhi persyaratan tersebut.

Selain itu, RS Menteng Mitra Afia juga berjanji memperbaiki berbagai kekurangan yang disampaikan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"Kami mempertanyakan nasib 240 pegawai," kata Desi.

Salah seorang staf pribadi Basuki, Natanael Oppusunggu, menyebut ada transfer uang dari RS Menteng Mitra Afia kepada oknum Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Penyetoran uang diduga untuk memperlancar proses operasional RS Menteng Mitra Afia.

"Kami agak keras, begitu ada suap ke orang saya, kami tutup saja sudah," kata Ahok, sapaan Basuki.

Ahok masih membaca dokumen yang diserahkan oleh pihak rumah sakit. Kemudian, dia mengimbau seharusnya pihak rumah sakit memperbaiki kekurangan ketika sudah diberikan surat peringatan.

"Tapi kalau sudah nyogok, kesimpulan kami suudzan saja pasti orang ini enggak mau perbaiki kesalahan. Dia berusaha nutupin buat sogok. Kalau audah nyogok di sini, saya sudah enggak ampunin deh," kata dia.

Muka karyawan rumah sakit terlihat murung.

"Banyak karyawan kami yang usianya sudah 40-50 tahun, akhirnya bingung mencari pekerjaan," kata Desi.

Ahok menyebut dampak permasalahan ini adalah nasib ratusan karyawannya. Di sisi lain, jika rumah sakit dibiarkan berdiri tanpa pemenuhan syarat dapat berdampak kepada pasien.

"Nanti banyak pasien malapraktik bahaya kami kalau semua persyaratan kesehatan enggak dipenuhi," ujar Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu pun meminta Natanael untuk menghubungi Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"Dinas Kesehatan perlu pikirin nih solusinya. Bila perlu kami ambil alih RS-nya," ucap dia.

Para karyawan mengucapkan terimakasih kepada Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com