Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Penyelundupan Narkoba Jalur Udara Sebagian Besar dari Malaysia dan China"

Kompas.com - 04/10/2016, 17:58 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Erwin Situmorang menilai, belum ada perubahan signifikan pada modus dan negara asal penyelundupan narkoba ke Indonesia.

Ia membandingkan kondisi saat ini dengan setahun lalu terkait pengungkapan penyelundupan narkoba ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta.

"Sampai sekarang sih, dari pantauan kami, belum ada modus baru. Negara asal penyelundupan juga masih sama, terbanyak dari Malaysia dan China," kata Erwin kepada pewarta di kantornya, Selasa (4/10/2016).

(Baca juga: TKI Jadi Sasaran Sindikat Internasional Selundupkan Narkoba ke Indonesia, Ini Modusnya...)

Erwin menyampaikan, perbedaan modus hanya terjadi pada kasus penyelundupan narkoba dalam koper yang dilakukan kurir.

Jika sebelumnya koper berisi narkoba selalu dimasukkan ke dalam bagasi, kali ini mereka memilih membawa koper atau tas ke kabin pesawat.

Hal itu dilakukan agar narkoba yang dibawa lebih mudah dipantau.

Adapun modus umum penyelundupan yang sering dipakai oleh kurir narkoba adalah body strapping, menyembunyikan celana dalam, kaus kaki, sepatu, hingga di dalam anus.

(Baca juga: Mahasiswa Selipkan Kapsul Berisi Narkoba di Anusnya)

Modus lainnya adalah menelan atau swallow yang kinijarang dilakukan. "Semua modus itu untuk penyelundupan perorangan. Kalau yang dalam jumlah besar, beda lagi caranya," tutur Erwin.

Dia merinci, dalam kurun waktu bulan Agustus sampai September 2016, ada 14 tersangka penyelundup sabu yang diamankan di Bandara Soekarno-Hatta.

Ke-14 tersangka ini telah diserahkan kepada Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk diperiksa lebih lanjut. Narkoba yang disita dari semua tersangka itu sebanyak empat kilogram lebih.

Kompas TV Usai Nikah, Mempelai Pria Ditangkap karena Pakai Sabu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com