JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menyampaikan bahwa tim pemenangannya akan memantau semua kampanye hitam berbau SARA maupun berbau tudingan di media sosial yang diarahkan kepadanya maupun kepada pesaingnya pada Pilkada DKI 2017.
Ia pun memastikan pendukungnya tidak akan melakukan kampanye hitam.
"Kami akan memonitor secara strict apa yang terjadi di dunia maya dan medsos bersama sejumlah relawan. Kami akan berkomitmen bersama untuk demokrasi sejuk yang tidak memecah belah," ujar Sandiaga saat menghadiri deklarasi relawan pendukungnya, "Srikandi", di Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2016).
(Baca juga: Akibat Tudingan Pengemplang Pajak oleh Ahok, Sandiaga Didiamkan Anaknya)
Sandiaga menyadari, media sosial bisa menjadi modal yang mendukung kampanyenya untuk memenangkan Pilkada DKI.
Namun, Sandiaga lebih memilih untuk memanfatkan media sosial secara wajar.
"Media sosial semakin hari semakin dominan, kami inginnya timbul alami. Mas Anies (Anies Baswedan) dia di Indonesia Mengajar, kalau saya di gerakan Indonesia Setara, ini adalah keniscayaan bahwa warga harus alami untuk berpartisipsi," ujar Sandiaga.
Untuk Pilkada DKI Jakarta 2017, Sandiaga menjadi pendamping bagi bakal calon gubernur, Anies Baswedan.
Mereka diusung dua partai, yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. (Baca juga: Survei: Anies, Sandiaga, dan Sylviana Masih Belum Dikenal)