JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui program normalisasi sungai masih jauh dari harapan.
Menurut dia, seharusnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta lebih cepat membebaskan lahan. Dengan begitu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bisa segera menormalisasi sungai.
"Program kami yang masih jauh sekali untuk bikin normalisasi sungai," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (6/10/2016).
Di samping itu, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta lambat dalam pembangunan rumah susun. Ketersediaan rumah susun sebagai syarat utama sebelum menertibkan pemukiman di bantaran kali.
Untuk menutupi kekurangan rusun, Basuki meminta kewajiban tambahan dari pengembang yang melaksanakan proyek di Jakarta.
"Untuk relokasi warga di bantaran Kali Ciliwung saja, kami butuh sampai 50.000 unit rusun," kata Basuki.
Selama masa pemerintahannya, Basuki telah menertibkan kawasan Kampung Pulo dan Bukit Duri yang berbatasan langsung dengan Kali Ciliwung.
Warga Kampung Pulo direlokasi ke Rusunawa Jatinegara Barat, sedangkan warga Bukit Duri direlokasi ke Rusunawa Rawa Bebek.