Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Satu Unit Apartemen, Sanusi Gunakan Nama Keponakannya

Kompas.com - 10/10/2016, 14:21 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa mantan anggota DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi membeli satu unit apartemen di Residence 8, Jalan Senopati, Jakarta Selatan. Namun, Sanusi menggunakan nama keponakannya yang juga sekretaris pribadinya, Gina Prilianti.

"Iya, itu diatasnamakan saya tetapi milik Pak Sanusi," ujar Gina saat menjadi saksi dalam kasus tindak pidana pencucian uang Sanusi di PengadilanNegerti Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Senin (10/10/2016).

Gina mengatakan, dia memang sempat dikenalkan dengan pemilik apartemen. Namun, dia tidak tahu berapa harga unit apartemen yang dibeli Sanusi.

Dia juga tidak tahu luas unit yang dibeli dengan atas namanya itu. Gina juga mengaku tidak pernah memegang surat-suratnya.

Jaksa penuntut umum (JPU) bertanya kepada Gina mengenai asal uang yang digunakan Sanusi untuk membayar apartemen itu. Jaksa bertanya mengenai kemungkinan uang tersebut berasal dari Danu Wira.

Danu Wira merupakan direktur PT Wirabayu Pratama. PT Wirabayu Pratama sendiri merupakan perusahaan rekanan Dinas Tata Air.

Dalam kasus ini, Sanusi didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang sebesar Rp 43 miliar. Asal uang Rp 43 miliar itu diduga berasal dari mitra Dinas Tata Air DKI. Sanusi yang merupakan ketua Komisi D memang bermitra dengan Dinas Tata Air DKI.

Terkait pertanyaan soal Danu Wira, Gina mengaku tidak mengetahui apa-apa. Dia juga mengaku tidak mengenal Danu Wira.

"Saya enggak tahu masalah pembayarannya, yang tahu mungkin Pak Sanusi," ujar Gina.

Gina mengatakan kini apartemen tersebut dalam keadaan kosong tanpa penghuni.

Kompas TV Sidang Suap Reklamasi Hadirkan Istri Sanusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com