Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Tembak Mati Pengendali Utama Sindikat Narkoba Jaringan Aceh-Malaysia

Kompas.com - 28/10/2016, 11:51 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu, ekstasi, dan H5 (happy five) di Medan, Sumatera Utara, pada 18 Oktober 2016.

Narkotika tersebut diketahui dibawa oleh sindikat jaringan Internasional Aceh-Malaysia. Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Buwas) menjelaskan, anggotanya menangkap dua orang tersangka dan menembak mati satu orang lainnya.

"Dia berupaya melarikan diri dan melakukan perlawanan waktu dikejar anggota. Itulah kita lakukan tindakan tegas daripada membahayakan anggota," ujar Buwas di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (28/10/2016).

Satu orang yang ditembak mati yakni Jumari atau Jum. Dia merupakan pengendali dari jaringan internasional Aceh-Malaysia tersebut.

"Yang kita tembak mati itu adalah pengendali utama," kata dia.

Buwas menjelaskan, penyelundupan narkotika ini diungkap melalui pengembangan kasus. Anggota BNN sudah membututi mereka sejak lama sebelum akhirnya berhasil ditangkap saat akan diedarkan melalui jalur darat dari Aceh kepada pemesan di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Pekanbaru, Lampung, Banjarmasin, Palu, Surabaya, dan Jakarta.

"Jaringan ini kita yakin masih ada, masih terus bekerja, seperti yang lalu kita akan temukan terus," ucap Buwas.

Barang bukti yang disita dari para pelaku yakni 38.999 gram sabu, 98.690 butir ekstasi, dan 50.000 butir H5. Narkotika tersebut dimasukkan ke dalam empat buah tas dan dikemas seperti kemasan teh dan anti air.

"Dikirim dari Malaysia melalui jalur laut dengan menggunakan speedboat, dikemas supaya anti air jadi kalo kena, enggak tembus," tuturnya. (Baca: Sepanjang 2016, BNN Ungkap Rp 3,6 Triliun Hasil Kejahatan Narkoba)

Dua orang tersangka yang ditangkap, IW (33) dan AM (54), terancam Pasal 114 ayat 2, 112 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat 1, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati.

Kompas TV BNN Ungkap Transaksi Kejahatan Narkoba rp 2,7 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP Soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com