JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, berbicara soal lapangan pekerjaan dan kesejahteraan kepada warga Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (30/10/2016) siang.
Pasangan wakil dari kandidat Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu sebelumnya mendengar curahan hati warga soal kesejahteraan dan ketimpangan.
Djarot menyemangati warga dengan menyarankan mereka terus bekerja agar bisa bertahan hidup di Jakarta.
"Kalau sampean mau, banyak pekerjaan. PPSU juga pekerja. Lah iya, asalkan mau kerja, punya keahlian, kita ke tempat pusat. Sekarang bisanya apa?" kata Djarot di Jalan Merdeka Sari, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu.
Politisi PDI-P itu kemudian menceritakan pengalamannya selama ini kesulitan mencari pembantu rumah tangga.
Dengan tawaran gaji dari Rp 4 juta per bulan, Djarot harus memboyong pekerja dari pelosok pulau Jawa. Ia mengataan asal halal, memiliki kemampuan, dan tidak pilih-pilih, apapun bisa laku di Jakarta. Ia menanyakan apa saja keahlian para ibu-ibu.
Ada yang mengaku berjualan nasi uduk, ketoprak, hingga kopi. Djarot meminta agar para penjual makanan meracik makanannya seenak mungkin agar mampu bersaing.
"Lha nek nggawe kopi thok, kabeh iso, Bu (Kalau membuat kopi saja, semua bisa)," kata Djarot.
Kepada wartawan, Djarot juga menjelaskan bahwa tingkat kemiskinan Jakarta sebesar 3,4 persen merupakan terkecil di Indonesia.
Adapun terkait kesenjangan, Djarot optimis dengan gini rasio Jakarta sebesar 0,41 saat ini, bertahap akan bisa diturunkan menjadi 0,4.
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia melaporkan salah satu provinsi yang memiliki indeks gini rasio tertinggi pada September 2015 adalah DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.