Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Ingin Kerajinan Kasur Lantai di Cipayung Bisa Jadi Lapangan Kerja Warga Rusun

Kompas.com - 02/11/2016, 20:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menemukan potensi pengembangan lapangan kerja saat blusukan di kawasan Kampung Kramat, Cipayung, Jakarta Timur. Sebab, di sana banyak usaha produksi rumahan pembuat kasur lantai.

Djarot ingin usaha itu bisa merambah warga yang tinggal di rusun-rusun DKI. Ia ingin perajin kasur lantai di perkampungan itu bisa melatih warga rusun. Sehingga, bisa menjadi nilai ekonomis bagi warga.

"Kalau memang ini bagus, kita kembangkan dengan melatih saudara-saudara kita di rusunawa untuk ibu-ibu di sana supaya bisa bikin kasur," kata Djarot, di sela kampanyenya di RW 04 Kampung Kramat, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (2/11/2016).

Pasalnya, Djarot menilai, program yang ada justru melatih warga rusun untuk membuat batik. Dirinya menilai hal itu justru lebih sulit dipelajari warga rusun. Sedangan membuat kasur lantai, dinilainya lebih mudah.

Realisasinya, jika perajin setempat bisa diundang melatih warga rusun, Pemprov DKI menurutnya bisa membantu distribusinya. Bahkan, Pemprov DKI bisa jadi pembeli, misalnya untuk dipakai di panti-panti sosial yang dikelola Pemprov DKI.

"Atau didistribusikan ke luar kota," ujar Djarot.

Djarot juga ingin Pemprov DKI bisa membina perajin kasur lantai setempat. Termasuk sampai pemberian modal. Meski hujan turun, Djarot sempat mampir melihat dua tempat pembuatan kasur lantai sekaligus proses pembuatannya, salah satunya milik Betal Sunaryo.

Betal mengaku, bisa memproduksi kasur lantai sebanyak 50 buah per hari lewat enam pekerja. Namun, ia tak punya lokasi pemasaran memadai. (Baca: Produk Kerajinan Tangan Warga Rusun Akan Dipamerkan di Citos)

Harga kasur bervariasi tergantung besar kecilnya kasur tersebut. Misalnya, ada yang seharga Rp 65.000 - Rp 120.000 lebih.

"Untuk kasur berbahan daswol daur ulang, lebih murah dibanding harga yang kapuk," ujar Bental.

Kompas TV Suka Duka Warga Gusuran di Rusun Cipinang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com