JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan dituduh memprovokasi massa saat aksi unjuk rasa yang berujung ricuh pada Jumat (4/11/2016) lalu. Tuduhan tersebut dilakukan dengan menyebar video di YouTube yang menampilkan Iriawan tengah berbincang dengan massa pendemo.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, saat ini pengunggah video tersebut sedang diburu oleh pihak kepolisian. Sebab, menurut Awi, pengunggah tersebut malah memprovokasi masyarakat.
"Itu kan pembicaraan beliau dengan yang diajak komunikasi, bukan untuk dikonsumsi atau dipublikasikan. Sekarang yang kita usut malah yang memublikasikan, ini yang bikin provokasi. Menuduh Kapolda sebagai provokator. Ini yang kita cari," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Selasa (8/11/2016).
Awi menambahkan, pihak kepolisian sudah mengantongi identitas pengunggah video tersebut. Namun, Awi enggan mengungkapnya ke publik.
"(Pengunggah) sudah kami ketahui," katanya. (Baca: Klarifikasi Polda Metro Terkait Tudingan soal Kapolda Provokasi Pendemo)
Sebuah video berdurasi 1 menit 35 detik diunggah oleh akun YouTube bernama Muslim Friends pada Sabtu (5/11/2016). Video itu menampilkan tayangan saat Kapolda Metro Jaya sedang berbincang dengan pendemo.
Dalam video itu, Iriawan terlihat menyuruh salah satu organisasi masyarakat untuk menyerang peserta demo lainnya yang diduga membuat aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan damai hingga akhirnya ricuh. Saat ini, video tersebut telah dilihat lebih dari 200.000 kali.