Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kode-kode Ahok Jelang Ditetapkan sebagai Tersangka

Kompas.com - 17/11/2016, 08:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rabu (16/11/2016) pagi kemarin, Rumah Lembang masih dipadati oleh warga dan relawan yang ingin mengikuti silaturahmi bersama calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Sama seperti hari-hari sebelumnya, kehadiran Ahok disambut antusias oleh para relawannya. Namun ada yang berbeda saat Ahok menjawab berbagai laporan warga di sana.

Tak jarang, ia menyelipkan permasalahan dugaan penistaan agama yang tengah dihadapinya. Kemudian ia juga menyindir anggota DPR yang kerap berseberangan dengan dirinya, hingga menyindir istilah "Lebaran Kuda" yang sebelumnya disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

Pagi itu, hampir seluruh pihak yang ada di Rumah Lembang tengah menunggu hasil gelar perkara terhadap kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Ahok.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berfoto bersama warga saat di Rumah Lembang, Jakarta, Senin (15/11/2016). Setiap pagi, dari Senin hingga Jumat, Ahok akan menerima pengaduan warga mengenai permasalahan Ibu Kota di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta.
Jelang pengumuman, Ahok meminta pendukungnya untuk bersama-sama fight jika dirinya ditetapkan menjadi tersangka.

"Jika dalam kasus ini saya ditentukan menjadi tersangka, saya akan fight di pengadilan," kata Ahok, yang disambut sorak sorai pendukungnya.

Seperti sudah punya "feeling" akan ditetapkan menjadi tersangka, Ahok menghibur para pendukungnya. Bahkan, ia meminta para pendukungnya untuk menggunakan hak pilih dan memenangkan pasangan Ahok-Djarot satu putaran pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Yang penting, bapak ibu jangan patah semangat. Karena nanti mereka yang fitnah itu akan malu, sudah fitnah, eh kami menang (Pilkada DKI Jakarta 2017) satu putaran, malu mereka," kata Ahok. (Baca: Pesan Kakak Angkat kepada Ahok yang Jadi Tersangka...)

Detik-detik jelang penetapan tersangka, Ahok tak henti-hentinya menyelipkan "kode" di sela-sela aduan warga. Contohnya saat seorang warga yang pernah mengidap kanker, menangis dan berterimakasih kepada Ahok karena fasilitas kesehatan Pemprov DKI Jakarta.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto membacakan putusan atas gelar perkara kasus Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di ruang rapat utama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (16/11/2016). Polri menetapkan Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama murni berdasarkan fakta hukum yang ditemui tim penyelidik.
Ahok awalnya menjawab dengan mengungkap rencananya membangun Rumah Sakit Sumber Waras. Hanya saja, pada akhirnya ia menyindir Lebaran Kuda dan anggota DPR yang berfoto dengan Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump.

"Kalau lebaran kuda, lebaran (kan) milik orang Islam, masa negara dibuat lebaran kuda? Apa enggak menghina juga? Coba kalau Ahok yang ngomong langsung (lebaran kuda), pasti pada demo lagi," kata Ahok.

Pendukung yang memadati Rumah Lembang tertawa mendengar pernyataan Ahok tersebut.

"Ada lagi tuh anggota DPR yang terhormat, yang ngoceh-ngoceh bilangnya enggak mau teman sama penista agama macam-macam. Enggak tahunya foto ketawa-ketawa sama Donald Trump. Malu-maluin aja, iya enggak?," kata Ahok dengan muka kesal.

Ahok kemudian mengutip pernyataan Don King, seorang promotor tinju dunia. Yakni "Kemunafikan itu adalah ibu dari segala kejahatan, dan prasangka rasial adalah anak kesayangan si ibu".

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berfoto bersama warga saat di Rumah Lembang, Jakarta, Senin (15/11/2016). Setiap pagi, dari Senin hingga Jumat, Ahok akan menerima pengaduan warga mengenai permasalahan Ibu Kota di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta.
Sementara warga yang mengadu terlihat tertawa mendengar pernyataan Ahok tersebut. Tak berhenti sampai di situ, ketika ada warga yang kembali mengadu, Ahok kembali menyelipkan "prasangka" nya menjadi tersangka kasus penistaan agama.

Halaman:


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com