Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Pertimbangkan Saran Bawaslu untuk Atur Jadwal Kampanye Pasangan Calon

Kompas.com - 19/11/2016, 16:51 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilhan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta Mohamad Fadlilah mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan saran dari Bawaslu Badan Pengawas Pemilu (KPU) Jakarta yang menilai KPU perlu mengatur jadwal kampanye pasangan calon.

Fadlilah mengatakan, saran tersebut harus dikaji terlebih dahulu karena aturan yang ditetapkan oleh KPU harus berlaku untuk semua daerah yang mengikuti pilkada serentak.

Saat ini, Bawaslu baru sekadar menyarankan dan belum memberikan rekomendasi terkait aturan tersebut.

"Kalau Bawaslu berikan rekomendasi kepada kami KPU, kami akan bicaraan dan komunikasikan dengan tim dan paslon," ujar Fadlilah saat acara bertajuk "Perspektif Jakarta" di Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2016).

(Baca juga: Bawaslu DKI Sarankan KPU Atur Jadwal Kampanye Pasangan Calon Pilkada DKI)

Fadlilah menyampaikan, pihaknya tidak ingin ada perbedaan aturan yang membuat pasangan calon di daerah lain merasa dibedakan atau bahkan dirugikan.

Ia mengatakan, KPU juga enggan disebut membatasi ruang gerak pasangan calon untuk berkampanye dan bertatap muka dengan warga.

Saat ini, baru kampanye bertajuk rapat terbuka yang telah diatur oleh KPU. Kampanye jenis itu dibatasi hanya boleh dilakukan dua kali.

"Kami enggak mau dikatakan membatasi paslon untuk bertemu warga atau masyarakat," ujar Fadillah.

Bawaslu DKI menyarankan agar KPU mengatur jadwal kampanye pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI.

Saran tersebut guna mengantisipasi sejumlah pelanggaran kampanye di daerah yang didatangi oleh para pasangan calon, termasuk penolakan oleh sekelompok orang.

(Baca juga: Penghadang Djarot di Kembangan Datangi Bawaslu DKI untuk Klarifikasi)

Kompas TV Timses Ahok-Djarot Laporkan Penghadangan Pada Bawaslu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com