JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Poltracking Indonesia mengadakan simulasi pemilihan yang mempertemukan dua pasangan kandidat calon gubernur-calon wakil gubernur DKI jelang Pilkada DKI 2017.
Saat diadu pasangan calon (paslon) Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan paslon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, elektabilitas paslon Agus-Sylviana sebesar 45,92 persen. Sedangkan elektabilitas Basuki-Djarot 24,83 persen. Sebanyak 29,25 persen belum menentukan pilihan.
Dalam simulasi lainnya, jika diadu pasangan Agus-Sylviana dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, elektabilitas Agus-Sylviana sebesar 37,75 persen. Adapun Anies-Sandiaga sebesar 28, 08 persen. Sedangkan 34,17 persen pemilih masih belum menentukan pilihan.
Pada simulasi yang mempertemukan Anies-Sandiaga dengan Basuki-Djarot, elektabilitas paslon Anies-Sandiaga sebesar 39,2 persen, sedangkan Basuki-Djarot 25,75 persen. Sebanyak 34,33 persen pemilih masih belum menentukan pilihan.
"Seandainya Pilkada DKI hanya dikuti dua paslon, publik lebih memilih Anies-Sandiaga ketimbang Basuki-Djarot. Namun yang belum menentukan pilihan masih cukup tinggi sekitar 34,33 persen," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha dalam pemaparannya di Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2016).
Pada simulasi dua pasangan kandidat yang dilakukan Poltracking pada September 2016 lalu, terdapat perubahan yang cukup mencolok dibanding simulasi yang digelar November 2016. September 2016, saat Anies-Sandiaga dan Basuki-Djarot dipertemukan, Basuki-Djarot mendapat elektabilitas sebesar 37,95 persen, sedangkan Anies-Sandiaga 36,38 persen.
Adapun pada September 2016, Hanta menjelaskan Poltracking belum memiliki data simulasi paslon Agus-Sylviana sehingga tren elektabilitas dalam simulasi dua pasangan tidak dapat dibandingkan.
Hanta memprediksi, jika pasangan Anies-Sandiaga dan Basuki-Djarot maju pada putaran kedua, maka potensi pemilih Agus-Sylviana mayoritas akan pindah ke Anies-Sandiaga. Namun, jika yang melaju pada putaran kedua Anies-Sandiaga dan Agus-Sylviana, pemilih Basuki-Djarot akan tersebar secara merata.
"Atau jika yang masuk putaran kedua Agus-Sylviana dan Basuki-Djarot, maka pemilih Anies-Sandiaga akan pindah ke Agus-Sylviana," ujar Hanta.
Survei ini dilaksanakan pada 7-17 November 2017 dengan menggunakan metode multi stage random sampling. Jumlah responden 1.200 orang dengan margin of error sebesar 2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dana survei dibiayai oleh internal Poltracking Indonesia.