Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Blusukan" ke Kamal dan Tegal Alur, Djarot Dikawal Polisi Bersenjata Laras Panjang

Kompas.com - 07/12/2016, 17:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota kepolisian dari Polsek Cengkareng terlihat mengawal kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, ke Tegal Alur dan Kamal, Jakarta Barat, Rabu (7/12/2016) ini.

Pengamanan polisi pada kampanye Djarot kali ini terlihat ketat. Petugas pengamanan terlihat sudah berjaga dari jarak sekitar 250 meter dari lokasi kampanye pertama Djarot di Jalan Lingkungan III, Tegal Alur, Jakarta Barat.

Di lokasi tempat Djarot berkampanye juga terlihat banyak polisi berjaga lengkap dengan senjata laras panjang. Beberapa polisi bersenjata laras panjang juga terus mengikuti Djarot selama berkampanye.

Hal serupa berlanjut hingga Djarot mengunjungi lokasi kampanye kedua di Kamal. Kehadiran para polisi ini menarik perhatian warga setempat. Ada yang menggoda polisi, ada pula yang mengajak selfie bareng polisi. Djarot mengaku tidak tahu-menahu perihal ketatnya penjagaan ini.

"Saya masuk-masuk saja. Saya merasa aman, kok," kata Djarot.

Djarot menduga ketatnya pengawalan polisi ini disebabkan berbagai penghadangan kampanye yang dihadapinya. Tercatat, Djarot berulang kali mengalami penghadangan kampanye. (Baca: Kasus Penghadangan Kampanye Djarot di Kembangan Segera Disidangkan)

Hal itu disebabkan karena Djarot merupakan pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang kini tersangkut kasus dugaan penistaan agama. Tercatat, Djarot pernah dihadang di Cilincing, Kembangan Utara, Bangka, Petamburan, dan lainnya.

Dari kasus ini, Polda Metro Jaya telah menetapkan tersangka penghadangan kampanye di Kembangan Utara dan Petamburan.

"Makanya kasus penghadangan kampanye itu segera aja diproses supaya benar-benar kasih pelajaran demokrasi yang baik," kata Djarot.

Kompas TV Kampanye Djarot Kembali Dihadang Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com