JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi akan menyelidiki insiden yang dialami Vanny Afrillia, seorang penumpang Go-Car di Jakarta. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, meminta masyarakat untuk selalu melaporkan hal-hal yang berbahaya dan merugikan kepada polisi.
"Nanti saya cek ke intel, intinya kalau ada yang menakutkan, sampaikan ke kepolisian," kata Argo kepada wartawan, Selasa (19/12/2016).
Insiden yang dialami Vanny beredar luas di media sosial. Di akunnya, Vanny menceritakan pengalamannya menumpang Go-Car yang ugal-ugalan. Vanny bersama adiknya yang berusia delapan tahun menumpang Go-Car yang dikemudikan DS dari Jakarta Barat ke Jakarta Selatan.
Menurut Vanny, saat jalan macet DS melontarkan kata-kata kasar untuk melampiaskan kekesalannya. Padahal, di dalam mobil itu ada adik Vanny yang masih berusia 8 tahun. Saat dia berusaha memperingatkan, DS malah menghardik Vanny dan mengeluarkan pistol dan menaruhnya di dashboard mobil.
Peristiwa itu diabadikannya lewat video dan kemudian diunggah ke media sosial.
"Boleh-boleh aja (korek api berbentuk pistol)," kata Argo.
Sementara itu, pihak Go-Jek yang merupakan perusahaan pengelola Go-Car mengatakan sudah mengetahui insiden itu dan memutuskan untuk menghentikan kemitraan dengan DS. Humas Go-Jek, Rindu Ragilia, telah menerima keterangan dari Vanny dan meminta maaf.
"Kami sudah memutus kemitraan dengan mitra Go Car yang bermasalah itu. Itu berasarkan penyelidikan kami," kata Rindu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.