Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alokasi Pembangunan Rusun Paling Besar di APBD 2017, Ini Alasan Sumarsono

Kompas.com - 20/12/2016, 12:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Alokasi anggaran untuk pembelian lahan pembangunan rumah susun termasuk salah satu alokasi anggaran paling besar pada APBD DKI 2017. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan pembangunan rusun diperlukan untuk mewujudkan Jakarta Baru.

"Dalam membangun Jakarta Baru, apa yang dibutuhkan? Penataan wilayah dan penataan kota," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/12/2016).

Salah satu langkah untuk menata kota adalah menertibkan segala bentuk bangunan yang berdiri di bantaran kali. Warga yang terdampak penertiban harus direlokasi ke rumah susun. Hingga kini, kata dia, jumlah unit rumah susun yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta tidak sebanding dengan jumlah warga yang tinggal di bantaran kali.

"Nah itu kalau kita ingin melakukan kebijakan-kebijakan yang manusiawi, kita siapkan dulu rusunnya sebelum dilakukan penggusuran. Itu saja logikanya," kata Sumarsono.

Pemprov DKI Jakarta menargetkan memiliki 11.050 unit rumah susun. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta baru memiliki sekitar 3.000 unit rumah susun. Sehingga perlu banyak anggaran untuk memenuhi pembangunan rusun tersebut. (Baca: Yang Tak Diinginkan Ahok Jadi Nyata, APBD DKI 2017 Disahkan Plt Gubernur)

Selain pengadaan lahan untuk pembangunan rumah susun, APBD 2017 juga diprioritaskan untuk pembelian lahan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH).

"Karena kita butuh ruang publik yang luas termasuk RPTRA. Tapi terutama rumah susun untuk rakyat kecil, dan pembangunan unit rumah susun itu sendiri," kata Sumarsono.

Meski demikian, Sumarsono tidak hapal persis detail anggaran untuk pembelian lahan tersebut. Adapun nilai APBD DKI 2017 ditetapkan sebesar Rp 70,19 triliun. Anggaran pembangunan rusun di APBD DKI 2017 mencapai Rp 5 triliun.

Kompas TV Plt Gubernur DKI: Harusnya Pak Ahok Terima Kasih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com