Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa 6 Jam, Hatta Ceritakan Rencana Rachmawati Sampaikan Aspirasi di DPR

Kompas.com - 20/12/2016, 20:19 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Hatta Taliwang diperiksa polisi selama 6 jam sebagai saksi bagi Rachmawati Soekarnoputri yang menjadi tersangka kasus dugaan makar, Selasa (20/12/2016).

Seusai diperiksa, Hatta mengaku diajukan 12 pertanyaan seputar persiapan untuk aksi 2 Desember 2016.

Terkait pertanyaan ini, Hatta mengaku sempat menemui Rachmawati di kantornya di Universitas Bung Karno pada 28 November 2016 untuk membahas masalah teknis persiapan aksi.

Hatta mengaku berperan sebagai salah satu panitia dalam aksi itu. Hal yang disiapkan untuk aksi tersebut di antaranya soal jumlah massa serta izin kepolisian.

(Baca juga: Buni Yani Akan Diperiksa sebagai Saksi Sri Bintang dalam Kasus Makar)

Selain membantu persiapan teknis untuk aksi, Hatta menyebutkan adanya pertemuan yang membahas garis besar tema aksi yang disiapkan.

Pertemuan itu berlangsung pada 20 November 2016 di UBK dan dihadiri ratusan orang. Hatta bertugas mencatat kesimpulan dari pertemuan itu.

"Tugas saya mencatat kesimpulan, (mengunggahnya) ke website. Ada empat poin, tetapi saya lupa detailnya," ujar Hatta di Mapolda Metro Jaya, Selasa.

Ia juga mengatakan, Rachmawati berencana menyampaikan aspirasi di depan Kompleks Parlemen.

Kendati demikian, menurut dia, massa yang akan dikerahkan ke sana bukan untuk menduduki DPR/MPR. Ketua MPR juga rencananya diajak ke panggung di depan DPR/MPR untuk melakukan aksi itu.

"Yang dibahas itu untuk turun tanggal 2 Desember dengan isu hanya dua, kembali ke UUD 45 yang asli dan tangkap/penjarakan Ahok," kata Hatta.

Rachmawati adalah satu dari tujuh tersangka Pasal 107 jo Pasal 110 jo Pasal 87 KUHP tentang Upaya Makar.

(Baca juga: Penahanan Ditangguhkan, Hatta Taliwang Puji Kinerja Polisi)

Adapun Hatta Taliwang menjadi tersangka atas dugaan melanggar UU ITE karena mem-posting hasutan yang diduga menimbulkan permusuhan terkait suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA) pada akun Facebook miliknya, yang berisi kesimpulan dalam pertemuan di UBK.

Ia ditangkap Polda Metro Jaya di Rusun Bendungan Hilir, Kamis (8/12/2016), kemudian dilepaskan setelah mengajukan penangguhan penahanan.

Kompas TV Polisi Periksa Sekjen KSPI terkait Dugaan Makar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com