Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Warga akan Pendataan oleh Relawan Agus-Sylvi

Kompas.com - 02/01/2017, 07:47 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tetty Pataresia (43), warga Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, mengaku khawatir dengan adanya pendataan nama pemilih yang berujung dengan pemasangan stiker cagub-cawagub, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, di rumahnya.

Dia khawatir pendataan yang disebut dilakukan oleh relawan Agus-Sylvi itu disalahgunakan. Tetty adalah pemilik akun Facebook Pataresia Tetty yang unggahannya viral di media sosial.

Melalui akun Facebooknya, Tetty bercerita soal pemasangan stiker pasangan nomor satu itu.

"Kalau cuma bagi-bagi stiker, mau pasang atau enggak terserah, tetapi masalahnya pendataan di balik stikernya itu lho. Itu yang jadi masalah buat saya," ujar Tetty kepada Kompas.com di rumahnya, Minggu (1/1/2017).

(Baca juga: Beredar di Facebook, Protes Pendukung Ahok yang Rumahnya Ditempeli Stiker Agus-Sylvi)

Tetty mengatakan, tidak semua orang yang tinggal di Balekambang merupakan pemilih di sana. Ada pula warga yang terdaftar sebagai pemilih di daerah lain di Jakarta, sesuai KTP-nya.

Namun, rumah-rumah warga yang bukan pemilih di Balekambang juga didata dan ditempeli stiker Agus-Sylvi.

Menurut Tetty, warga yang rumahnya ditempeli stiker Agus-Sylvi itu menandakan bahwa warga tersebut sudah didata oleh orang yang mengaku relawan.

"Ya pasti didata, adik saya enggak dapet (dipasang stiker) karena mereka (relawan) enggak ketemu sama adik saya. Kalau ketemu orangnya baru dipasangin, didata dulu," kata dia.

Tetty khawatir bahwa data pemilih yang dikumpulkan relawan itu diklaim sebagai pemilih Agus-Sylvi dan dipermasalahkan seusai pemungutan suara pada 15 Februari 2017.

"Kalau nanti paslon satu itu terima data, di Balekambang jumlahnya sekian, tetapi begitu sampai di TPS pada hari H nanti beda, nah itu yang saya khawatirkan, takutnya nanti data yang dipegang paslon satu itu didatangkannya beda sama yang di TPS, takutnya digugat, kita kan enggak tahu," ucap ibu rumah tangga tersebut.

Saat pendataan dilakukan pada 29 Desember 2016, dua orang mendatangi Tetty. Mulanya, mereka mengaku dari kelurahan.

Namun, dua orang tersebut akhirnya mengakui bahwa mereka adalah relawan Agus-Sylvi saat datang kembali bersama orang yang mengaku dari Bawaslu DKI pada Sabtu (31/12/2016) malam.

"Si ibu (yang mendata) itu bilang, 'Saya bukan timses, Pak. Saya relawan'," ujar Tetty.

Menurut Tetty, pendataan yang dilakukan itu hanya dengan menanyakan nama pemilih dan pemasangan stiker Agus-Sylvi, tanpa melihat kartu keluarga (KK) seperti yang dilakukan petugas pemutakhiran data pemilih sebelumnya.

Terkait hal itu, ketua tim sukses Agus-Sylvi, Nachrowi Ramli, mengatakan bahwa pihaknya akan memantau kabar mengenai relawan yang mendata pemilih di kelurahan-kelurahan. Dia menyatakan, selama ini timnya berjalan sesuai peraturan yang ada.

(Baca juga: Timses Agus-Sylvi Pantau Kabar Relawannya Lakukan Pendataan ke Warga)

"Persoalan di lapangan sudah barang tentu kita akan pantau terus. Sekali lagi kami bergerak berdasarkan data di lapangan dan kami bergerak dengan penuh ketertiban dan sesuai dengan aturan," kata Nachrowi, di Posko Pemenangan Agus-Sylvi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu malam.

Kompas TV AHY Berharap Memenangkan Pertarungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com