Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pulau Pramuka Sebut Tak Ada yang Ikut Aksi 411 atau 212

Kompas.com - 08/01/2017, 19:27 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Pulau Pramuka, di Kepulauan Seribu, disebut tak ada yang mengikuti aksi pada 4 November maupun 2 Desember 2016 silam. Mereka juga menyatakan, tak ada satupun warga Pulau Pramuka yang tersinggung dengan ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 27 Desember silam.

Sebagai warga yang berjualan tak jauh dari dermaga, Sa'adah mengaku tak ada melihat warga Pulau Pramuka yang bertolak ke Jakarta dalam aksi yang dilakukan dengan tujuan menuntut proses hukum terhadap Ahok itu.

"Enggak tahu kalau orang pulau yang kuliah di Jakarta. Enggak tahu dah. Kalau orang pulau aku mau demo nih tanggal sekian di Monas atau di mana, enggak ada orang pulau mah," kata Sa'adah saat ditemui Kompas.com di Pulau Pramuka, Minggu (8/1/2017).

Sementara itu, sebagai salah seorang warga yang dituakan, Mulya (66) mengaku sempat didatangi polisi yang menanyakan apakah ada warga Pulau Pramuka yang mengikuti aksi pada 4 November dan 2 Desember.

Namun kepada polisi itu, Mulya menyatakan tidak ada warganya yang ikut dalam dua aksi tersebut.

"Mak, kata dia manggil saya 'Mak'. Saya mau lihat orang Pulau ada yang demo. Saya bilang enggak ada. Enggak ada orang pulau mah. Masih punya istighfar orang pulau mah, aman aja," ujar Mulya.

Sedangkan menurut sepengetahuan Ketua Masjid Jami Al Makmuriah, Faturrahman (70), tak ada satupun jamaah masjid yang melontarkan keinginannya ikut dalam dua aksi tersebut.

"Enggak ada. enggak ada satupun. Dasarnya negara kita pancasila. Kalau melanggar situ ntar salah lagi. Negara Pancasila kok kita," kata dia.

Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu adalah lokasi tempat terjadinya dugaan penodaan agama oleh Ahok. Di pulau inilah, Ahok sempat mengutip isi salah satu ayat dalam kitab suci Alquran yang kemudian menyeretnya dalam proses peradilan.

Ucapan Ahok dilontarkan saat acara peresmian panen pertama budidaya kerapu di Kantor Suku Dinas Kelautan dan Pertanian Kabupaten Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka, 27 September 2016.

Namun, sebagai pihak yang menyaksikan langsung saat Ahok menyampaikan sambutannya pada 17 September 2016, warga Pulau Pramuka menyatakan tak ada satupun ucapan Ahok yang menyinggung, apalagi menodai agama Islam.

Kompas TV Satu Saksi Sidang Ahok Adalah Pendukung AHY-Sylvi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com