Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus: Saya Membangun Tanpa Menggusur

Kompas.com - 08/01/2017, 22:28 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono menyebut membangun atau menata lingkungan di Jakarta bisa tanpa menggusur. Menurut dia, hal itu bisa dilakukan dengan memperbaiki lingkungan.

"Bisa dengan memperbaiki lingkungan sendiri," kata Agus dalam kampanye di Rusun Jatinegara Barat, di Kampung Melayi, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (8/1/2017).

Agus bertemu para korban gusuran, baik dari Cawang, Bidaracina dan lainnya di rusun tersebut. Termasuk warga Kampung Pulo yang direlokasi karena terkena dampak normalisasi Sungai Ciliwung.

Baginya, kata Agus, membangun atau menata lingkungan tidak harus dengan menggusur. Dia tak ingin mencabut warga dari tempat tinggal asalnya di suatu daerah di Jakarta.

Warga, menurut dia, menderita karena harus dipindah jauh, kehilangan lapangan kerja dan rumah, dan lainnya.

Yang terkena gusuran, lanjut Agus, seperti lansia, perempuan, dan anak-anak, ada yang mengaku mengalami trauma. Ia menyatakan prihatin terhadap penggusuran di Jakarta belakangan ini.

Ia mengaku meninggalkan profesinya sebagai prajurit TNI karena ingin berjuang bagi warga Jakarta seperti yang terkena gusuran ini.

"Saya mencoba untuk merasakan betul pahit getirnya. Dari memiliki rumah, dari keringat sendiri, tiba-tiba digusur tanpa kompensasi apapun," ujar Agus.

Agus menjanjikan, jika dirinya terpilih, maka akan membantu dan prioritaskan warga korban gusuran. Doa menjanjikan kebijakan yang berbeda jika ia terpilih.

Seusai sambutan, wartawan mengonfirmasi apakah nantinya ada atau tidak penggusuran jika ia terpilih.

"Saya tidak mengatakan (menggusur), saya membangun tanpa menggusur," ujar Agus.

Soal tidak adanya kompensasi bagi warga yang tergusur, misalnya karena tinggal di bantaran sungai, Agus menyinggung soal masalah kemanusiaan.

"Ini kita berbicara tentang manusia. Manusia yang tinggal belasan, puluhan tahun, apa yang tidak lebih penting dari manusia di kota ini," ujar Agus.

Agus mengaku paham soal aspek hukum. Namun, warga seperti itu, lanjut dia, harus diperhatikan. Tanpa harus mereka tersisih atau termarjinalkan.

Kompas TV AHY: Cari Solusi Cerdas agar Kampung Pulo Tak Digusur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com