Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Agus, Ahok, dan Anies Hidupkan Industri Perfilman

Kompas.com - 16/01/2017, 09:25 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pekerjaan rumah yang belum selesai dalam dunia perfilman di Indonesia, termasuk Jakarta. Dalam acara Kumpul Masyarakat Kreatif, Digital, dan Perfilman, Sabtu (14/1/2017) lalu, ketiga calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono, Basuki Tjahaja Purnama, dan Anies Baswedan, menyampaikan janji mereka di hadapan para pekerja film.

Agus Harimurti

Agus mengatakan Jakarta sebagai Ibu Kota RI memiliki kepentingan besar dalam perfilman. Ia menekankan pentingnya berpihak pada film nasional, yang kini masih kalah dengan penetrasi Hollywood, Bollywood, dan Korea.

Dengan ada keberpihakan pemerintah pada dunia perfilman, diharapkan industri film akan tumbuh subur.

"Di sini kembali ditekankan pentingnya lokasi yang dibuka dan disiapkan khusus untuk memutar film nasional. Kami revitalisasi Taman Ismail Marzuki. Di level lokal kami ingin hadirkan film-film nasional," kata Agus.

Nasib festival film di Jakarta yang kadang muncul kadang hilang juga diyakini Agus tidak akan terjadi jika ia terpilih sebagai gubernur. Perfilman dinilai Agus dapat menghidupkan wisata domestik dan mancanegara. Karena itu harus didukung oleh pemerintah.

Hal itu diharapkan dapat mendatangkan pemasukan yang besar bagi daerah. Ia mempertanyakan keberpihakan Pemprov DKI selama ini yang tidak membantu pendanaan festival film.

"Apa benar karena tidak ada anggaran, atau sekedar goodwill yang tidak hadir situ?," kata Agus.

Ketua Umum Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) Fauzan Zidni juga sempat mengeluh kepada Agus soal Jakarta yang tak ramah lokasi shooting. Kata Fauzan, meski kedai kopi Filosofi Kopi sudah dimiliki secar pribadi, shooting di depan Filosofi Kopi membutuhkan hingga Rp 20 juta per hari lantaran ada dua organisasi massa yang mengatasnamakan agama dan suku tertentu.

Jika tak memberi uang ke ormas itu, shooting akan diganggu hingga dibubarkan. Saat mendengar persoalan itu, Agus mengaku senang. Menurut dia, di bawah kepemimpinannya kelak, urusan keamanan dijamin lancar.

Ia mengatakan, jika terpilih sebagai Gubernur, prioritas kerjanya adalah memastikan tidak ada pungutan liar oleh ormas atau pihak mana pun.

"Negara kita kan negara hukum. Panglima tertinggi kan hukum. Jadi kita harus menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Tidak pilih kasih," kata dia.

"Kami lakukan komunikasi baik-baik, tapi semua warga negara harus dapat perlindungan," ujarnya.

"Itu 20 juta per hari?" tanya Agus melanjutkan pertanyaannya.

"Kenapa enggak SMS dari awal ke saya?" kata Agus berkelakar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com